Jakarta, Otomania –Bagi Anda yang lagi menikmati liburang long weekend saat ini dengan berkendara, tentu sulit untuk menghindari kemacetan di jalan. Padatnya lalu lintas, bisa membuat pengemudi cepat lelah. Selain lelah secara fisik, pengemudi saat terkena macet juga akan didera kelelahan secara psikologis sehingga membuat pengemudi rentan stres.
Saat stres ini banyak hal yang memungkinkan terjadi seperti luapan emosi yang berlebihan hingga terlibat pertengkaran dengan pengemudi kendaraan lain.
Doddy Permadi, dokter Garda Medika serta menjabat sebagai Provider Management Sec Head Health Operation Asuransi Astra saat ditemui Otomania beberapa waktu lalu mengungkapkan, emosi yang dirasakan pengemudi sebenarnya hanya sesaat. Keputusan melampiaskan emosi dengan cara yang benar yang membuat perbedaan pada pengalaman berkendara seterusnya.
“Proses emosi itu hanya semenit. Jika pengemudi merasakan emosi sebenarnya itu hanya sesaat, jangan sampai pengemudi melampiaskan dengan cara yang tidak benar atau cenderung destruktif,” ucap Doddy.
Cara melampiaskan destruktif tersebut biasanya dengan marah-marah atau berteriak. Hal ini malah hanya akan menambah tekanan dan stres. Jika merasakan emosi dalam perjalanan sebaiknya hentikan kendaraan sesaat. Berhenti untuk mengembalikan proses logika berpikir yang benar. Saat ada potensi bersitegang dengan pengendara lain cukup bersikap defensif.
Berpikir positif
Doddy mengungkapkan saat berada dalam situasi yang tidak menguntungkan seperti macet, sebaiknya usahakan untuk tetap memiliki pikiran positif terhadap situasi yang dialami. Cari sudut pandang lain dari kondisi yang dialami hingga memperoleh hal yang baik untuk dipikirkan.
“Usahakan selalu berpikir positif. Cari keuntungan dalam kondisi buruk yang dialami, lihat dari sudut pandang lain. Sikap mensyukuri jadi salah satu obat penghilang stres dalam kondisi kemacetan,” kata Doddy.
Pemikiran dapat diatur dan dilatih untuk dapat melihat keuntungan dari kondisi merugikan yang dialami. Hal ini membantu seseorang lebih kuat dalam kondisi penuh tekanan.
Saat kondisi macet, pengemudi berada pada posisi konstan yang membuat aliran darah tidak lancar. Doddy mengatakan, upayakan supaya pengemudi mengalihkan pikirannya dari kemacetan yang lagi dihadapi. Caranya, dengan melakukan peregangan sendi-sendi badan. Ini membantu pengemudi untuk menghilangkan tekanan saat mengemudi dan menghilangkan rasa lelah.
Selain itu pengemudi juga dapat melatih pernafasan dengan metode 4-7-8 agar pasokan udara membantu membuka sirkulasi darah. Tarik napas dalam – dalam selama 4 detik. Tahan napas selama 7 detik. Lalu hembuskan napas selama 8 detik.
“Pernapasan ini membantu untuk melancarkan sirkulasi darah ke otak sehingga membantu pengendara tidak stres dan lebih berpikir positif. Lakukan metode pernapasan tersebut selama tiga kali atau saat-saat kondisi pikiran mulai lelah. Ini cukup membantu,” ucap Doddy.
Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR