Jakarta, Otomania – Salah satu komponen penting dalam kendaraan roda empat adalah aki. Perangkat ini menjadi sumber tenaga untuk semuat komponen kelistrikan yang penting bagi kendaraan.
Bagi para pemilik kendaraan kondisi aki ini terkadang lalai untuk diperhatikan. Padahal cairan dalam aki bisa saja menguap baik akibat tidak digunakan maupun digunakan. Jika demikian akan mempengaruhi kondisi kinerja aki.
Dolf Valentino, Workshop Head Daihatsu Pangeran Jayakarta saat ditemui Otomania, Selasa (26/4/2016), mengungkapkan pemilik kendaraan sering tidak memperhatikan kondisi aki karena merasa kendaraan tidak bermasalah.
“Aki itu baik digunakan maupun tidak digunakan sama-sama bisa menimbulkan masalah. Cairan di dalam bisa saja menguap. Itu sebabnya harus secara rutin diperiksa,” ucap Dolf.
Kendaraan sering digunakan tidak lepas dari kerusakan aki, terutama jika banyak bertemu dengan kondisi kemacetan malam hari. Perangkat elektronik kendaraan seperti lampu besar, AC, dan radio menyala terus menerus.
Kondisi ini membutuhkan daya yang besar. Kendaraan tidak bergerak, arus listrik terus menerus keluar sehingga aki bekerja keras dan menjadi panas. Akibatnya air aki dapat menguap.
“Kejadian ini sering terjadi pada pegguna kendaraan baru yang jarang datang untuk perawatan berkala. Merasa selalu menggunakan kendaraan tiba-tiba berkeluh karena mobil mati. Ternyata setiap hari rutenya bertemu dengan kemacetan. Bahkan tidak sampai 6 bulan pertama aki bisa rusak,” ucap Dolf.
Untuk itu disarankan agar memeriksa aki setiap sebelum digunakan. Cek ketinggian air aki minimal semingu sekali atau jika dirasa melewati jalan yang macet terus menerus diharapkan melakukan pengecekan setiap hari.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR