Jakarta, Otomania - pebalap Manor Racing, Rio Haryanto kembali menyentuh garis finish pada GP China di Sirkuit Sanghai International, Minggu (17/4/2016). Meski demikian Rio hanya berada di posisi 21.
M Wahab S selaku pengamat dan pendiri Komunitas Formula 1 mengatakan, bila melihat dari awal sebenarnya Rio sudah mengalami kemajuan pesat, dibandingkan saat awal kompetisi.
"Memang Rio masih di urutan belakang, orang lain pasti melihat juga begitu. Tapi buat saya, ini sudah menunjukan kemajuan, bandingkan saja waktunya Rio dari mulai di Australia, Bahrain, dan yang sekarang di China," ucap Wahab kepada Otomania, Minggu (17/4/2016).
Dengan peningkatan waktu di setiap seri, menunjukan hasil positif bahwa adaptasi Rio di F1 sudah mulai berkembang. Perlu digaris bawahi, meski Rio memiliki prestasi di GP2, tapi tidak bisa disamakan dengan balap F1. Perbedaan balap F1 dan GP2 sangat jauh, baik dari mobil sampai sistemnya.
"Balap yang sekarang ia jalani dengan yang dulu itu beda. Bila melihat dari pertandingan tadi Rio masih lambat saat dihadapi tikungan, baik waktu masuk dan keluar. Kenapa bisa begitu ? dalam balap F1 ada perhitungan traksi dan tenaga baik saat waktu masuk dan keluar, semua dikendalikan dari tombol yang ada di gagang kemudi. Bayangkan ada berapa tikungan dan Rio harus terus mengontrolnya, ini hal yang tidak mudah bagi pemula seperti Rio, tapi kalau melihat hasil perkembangan dari awal Rio sudah banyak perkembangannya," papar Wahab.
Jangan samakan Rio dengan pebalap F1 lain, lanjut Wahab, Rio benar-benar baru di Formula 1 sedangkan pebalap lain sebelumnya sudah pernah berada di balik kemudi F1. Contoh, Pascal Wehrlein rekan satu tim Rio. Meski jadi pebalap baru, tapi sebelumnya Pascal adalah test driver Mercedes-Benz di F1.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR