Jakarta, KompasOtomotif – Di luar beda mesin dengan versi Jepang, Sienta di Indonesia punya ciri khusus yakni memiliki transmisi manual 6-percepatan selain CVT (Continuously Variable Transmission) yang juga ditawarkan di Jepang. Tambahan pilihan itu ternyata membawa perubahan besar pada kondisi interior.
Di Jepang, karena hanya tersedia CVT, posisi tuas transmisi Sienta terletak di dasbor mirip aplikasi pada Honda Freed. Namun buat Indonesia jadinya lain, baik manual ataupun CVT letak tuas transmisinya di bawah atau lebih tepatnya di antara jok pengemudi dan penumpang depan.
Kondisi itu tentu saja memengaruhi bentuk dasbor. Bedanya dengan model Jepang terutama pada desain panel AC. Pada tipe CVT sudah digital namun manual menggunakan tombol putar.
Beda lainnya, Sienta versi Indonesia kesannya lebih sempit sebab kompartmen tengah yang jadi lokasi tuas transmisi menyambung dengan dasbor. Sedangkan di Jepang tidak ada sekat antara pengemudi dengan penumpang depan. Satu hal lagi, rem parkir Sienta di Jepang berupa pedal (diinjak) di sebelah kiri pedal rem, sedangkan versi Indonesia tipe “tarik tangan” di dekat tuas transmisi.
Sebelum konferensi pers debut Sienta di Indonesia International Motor Show, Kamis (7/4/2016), Warih Andang Tjahjono, Wakil Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia sebagai pihak yang memproduksi Sienta di Tanah Air menjelaskan, peletakan posisi tuas transmisi bukan di dasbor atas permintaan Toyota Astra Motor (TAM).
Meski tidak diterangkan lebih jauh, ada kemungkinan penyeragaman posisi tuas baik CVT dan manual menyangkut soal efisiensi produksi. Bila saja versi CVT di Indonesia seperti Jepang dan manual tetap di bawah, tentu pabrik harus mencetak dua desain dasbor.
Khusus soal tuas CVT pada Sienta versi Indonesia, bentuknya sangat mirip dengan tuas CVT pada New Vios yang telah berganti mesin dengan tipe 1.5L berkode 2NR-FBE di Thailand. Mesin itu “sedarah” dengan Sienta versi Indonesia yang menggunakan 1.5L 2NR-FE.
Apakah Vios di Indonesia juga ganti mesin plus menggunakan CVT Sienta? Kita tunggu saja.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR