Jakarta, Otomania - All New Mitsubishi Pajero Sport datang bukan hanya dengan mesin baru, tapi juga sistem transmisi yang berbeda. Dibandingkan dengan versi lawas, kali ini SUV bongsor andalan Mitsubishi dibekali transmisi 8 percepatan otomatis.
Terjadi perbedaan yang signifikan dalam hal tenaga yang dikeluarkan mesin. Ada anggapan salah yang mengatakan bahwa transmisi baru yang lebih membuat kinerja mesin lebih berat dan boros bahan bakar.
Menanggapi hal ini, pereli nasional Rifat Sungkar, ikut memberikan penjelasan singkat. Menurutnya justru anggapan tersebut terbalik, karena dengan transmisi baru yang digunakan Pajero akan membuat kerja mesin lebih maksimal yang berpengaruh juga pada sisi efesiensi bahan bakar.
"Anggapan lebih boros dan mesin lebih berat itu salah. Transmisi baru justru kerja mesin akan lebih maksimal karena susunan gearbox yang lebih rapat membuat respon mobil juga lebih cepat berakselerasi," ucap Rifat saat sesi New Pajero test drive and ride di Jakarta, Kamis (25/2/2016).
Rifat menjelaskan lebih lanjut dengan memberikan perumpamaan mobil gearbox 5 percepatan dan 8 percepatan dikala menaiki anak tangga setinggi 1 meter yang berarti 100 cm.
Dengan gearbox 5 percepatan kinerja akan lebih berat dengan jarak pindah gigi setiap 20 cm sekali, sedangkan transmisi 8 percepatan dengan sistem gigi yang lebih rapat untuk menempuh 100 cm hanya dibutuhkan perpindahan gigi tiap 12,5 cm sekali. Mesin tidak perlu bekerja keras hingga putaran tinggi untuk mendapat daya maksimal perpindahan gigi.
Konsumsi bahan bakar pun akan lebih irit dibandingkan transmisi konvensional 4 atau 5 percepatan otomatis. Bahkan performa juga lebih responsif karena rasio gir yang labih dekat sehingga putaran lebih terjadi.
"Tenaga yang lebih besar dari Pajero Sport terbaru juga dukung dengan desain intercoller yang lebih besar dibandingkan versi sebelumnya. Hal ini membuat asupan angin atau udara lebih banyak masuk ke Variable Geometry Turbo (VGT) yang membuat tenaga dan pembakaran lebih maksimal," ujar Rifat.
| Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR