Jakarta, Otomania - Pebalap Indonesia, Rio Haryanto, mengukir sejarah baru dengan tampil di F1 musim 2016, bersama tim Manor Racing. Rio sudah diumumkan sebagai salah satu pebalap yang membela Manor di musim ini.
Tantangan besar jelas akan dihadapi Rio di ajang F1, dan harus bersaing ketat dengan pebalap top kelas dunia. Manor bahkan sudah memberikan target kepada Rio untuk bisa bersaing di papan tengah.
Salah satu tokoh balap di Indonesia, Indradjit Sardjono coba memberikan semacam masukan kepada pebalap muda Indonesia tersebut. Diungkapkan bahwa persaingan di F1 sangatlah keras bahkan menjurus kejam.
Indrajit yang pada 2012 menjabat sebagai Managing Director McLaren Indonesia, bercerita soal pengalamannya di dunia balap. Dirinya bersama Yoong Yin Fah dan Chandra Alim mendirikan ajang balap Formula Asia pada 1993, balapan single seater dengan wing di Asia, di luar Jepang.
Lewat ajang ini juga, diharapkan akan lahir pebalap-pebalap muda dari Asia dengan tujuan akhir jadi peserta di ajang sekelas Formula 1, secara profesional. Selain itu, juga ikut mendidik para insinyur dan mekanik lokal agar terbiasa dan paham soal balapan single seater dengan wing.
"Balapan diadakan di Malaysia, Zhuhai (Guangdong), Thailand, dan Sirkuit Sentul (Bogor). Ananda Mikola, Alex Yoong, Roy Haryanto (kakak kandung Rio Haryanto), dan Narain Kartkheyen adalah lulusan Formula Asia," kata Indradjit, dikutip dari akun Facebook, Kamis (18/2/2016).
Setelah beberapa tahun, Alex Yoong, pebalap Malaysia kemudian berhasil bergabung dengan Tim Minardi mulai 2001. Keberhasilan Alex menjadi pebalap F1 tak terlapas dari dukungan Kementerian Pemuda Malaysia yang juga membayar sejumlah uang untuk jatah pebalap.
Masih dari Malaysia, disusul oleh Narain Kartkheyen yang mulai berkarir sebagai pebalap F1 dengan Tim Jordan Formula One, sejak 2005. Sayang kedua pebalap ini kurang "sukses" di karir F1. Keduanya tidak pernah tembus posisi 10 besar di setiap seri balapan yang dilakoninya.
"F1 adalah bisnis yang kejam. Anjing memakan anjing, tidak ada teman di lapangan!," ucap Indradjit, yang mengaku pernah bekerja di Lamborghini Engineering, anak perusahaan Lamborghini yang memproduksi mesin F1.
Indradjit melanjutkan, Indonesia masih punya beberapa pebalap potensial, seperti Sean Gelael, Amando, dan sekarang Rio Haryanto sudah resmi berkecimpung di balap F1 musim 2016. Pria yang lekat dengan mobil-mobil eksotis itu kembali mengingatkan Rio untuk tetap tangguh menghadapi cobaan yang bakal dilaluinya.
"Sekali lagi, F1 is tough! Tougher than Navy Seal. Hanya akan ada maksimum 48 Super License setiap tahun dan 12 tim F1. Saya doakan semua untuk Rio H, Sean Gelael, dan Amando agar menjadi professional driver di F1 papan atas atau papan tengah," ucap Indradjit.
Berikut kutipan asli dari teks yang diunggah Indradjit di akun Facebook-nya
Selamat untuk Rio H saya ikut berbahagia - di tahun 1993, Yoong Yin Fah, Chandra Alim dan saya mendirikan Formula Asia - single seater dengan tujuan agar di kawasan Asia di luar Jepang ada single seater series yang memakai wing, sehingga diharapkan bisa mencetak pembalap professional ( diharapkan bisa sampai F1 secara professional) dan secara tidak langsung mendidik enginer atau mekanik kita utk biasa dan paham dengan Single seater with wing, Balapan diadakan di Malaysia, Zhuhai, Thailand dan Sentul Circuit. Ananda Mikola, Alex Yoong, Roy Haryanto dan Narain K adalah lulusan Formula Asia. Setelah beberapa tahun Alex dengan di dukung oleh Kementrian Pemuda Malaysia duduk di F1 dengan team papan bawah ( saya lupa) dan menyusul Narain Kartikheyen di F1 ( team papan bawa). Mereka saat ini sudah tidak di F1 lagi ! dan pada waktu di F1 tidak pernah 10 besar in any race ! F1 adalah business yg kejam DOG EATS DOG NO FRIENDS IN THE FIELD ! Saya pernah secara langsung berkecimpung di F1 di Lamborghini Engineering- salah satu anak perusahaan Lamborghini yg membuat mesin F1 ! Di tahun 1989 - 1994. Di F1 hanya Ferrari, McLaren dan Williams yang masih utuh secara berkesinambungan - sekarang ditambah Red Bull, Mercedes Benz dan Sauber - sisa dari Team yang ada 12 -6 = 6 Team adalah IF YOU PAY YOU GET THE SEAT ! Di F1 ada banyak pilihan menjadi driver yg professional 1. Cara M. Schumacher - Ayah nya mengelola Circuit Karting Schumy dan Ralf dari umur 7 tahun sehari hari sudah main dengan Karting - Mercedes Benz sangat ter tarik dengan keahlian nya - Schumy mulai di F1 dgn Team Jordan - Team yg membayar dan Mercedes membantu deal nya - Michael Schumacher tidak bayar apa apa !!! Tapi prestasi nya luar biasa ! 2. Cara Aryton Senna Almarhum datang dari keluarga berada di Brazil ! Hijrah ke UK untuk meneruskan cita cita nya ! Menjadi professional driver yg handal dan tak terkalahkan ! Aryton Senna mencengakan dunia dengan Lotus diwaktu Hujan - menjadi Professional driver di F1 dan prestasi nya luar biasa !!! 3.Cara Rubin Barrichello anak orang rata rata dari Brazil hijrah ke Europa dengan membawa sponsor yg loyal dengan nya untuk bisa terus menjadi prof driver di F1 - awal nya Rubin Barichello membayar Team F1 tapi pada akhir nya menjadi prof driver for FERRARI F1 .4 cara Alex dan Narain Karthikeyan di F1 harus bayar ke Team dan selalu harus bayar ! Tapi sangat di sayangkan prestasi di F1 nya tidak sesuai harapan. Kita punya Sean Gelael dan Amando (putra nya Bang Max) Rio .H sekarang sudah di F1 2016 - sekali lagi F1 is tough !! Tougher than NAVY SEAL - hanya akan ada maximum 48 Super license setiap tahun ny dan 12 F1 Team ! Saya doa kan untuk semua RIO.H, Sean Gelael dan Amando agar menjadi professional driver di F1 papan atas atau papan tengah ! Al Fatihah - Saya adalah mantan Managing Director Lamborghini, St Agata, Italy, IMI rep di FIA, Director of Superbike, FIA Stewards dan masih active di FIA - sekali lagi saya doakan agar berhasil menjadi professional driver di F1.
Editor | : | Azwar Ferdian |
Sumber | : | KompasOtomotif |
KOMENTAR