Jakarta, Otomania – Iklim bisnis sepeda motor dengan kubikasi besar yang semakin menurun, membuat PT Mabua Harley-Davidson dan PT Mabua Motor Indonesia, berhenti menjadi agen di Indonesia. Mabua sendiri sudah menemani pengguna moge Amerika di sini, selama 19 tahun sejak 1997.
Hengkangnya Mabua dari Indonesia terhitung sejak 31 Desember 2015 lalu. Alasannya karena kebijakan pemerintah terkait pajak, yang membuat harga HD melambung. Peminat Harley pun berkurang sehingga penjualan melorot.
Hengkangnya Mabua ternyata juga membuat bengkel-bengkel non-resmi Harley Davidson khawatir. Alfa pemilik bengkel khusus moge, Panglima Indonesia mengatakan, perginya Mabua membuat sedikit repot untuk mencari suku cadang yang dibutuhkan konsumen.
“Kalau ada Mabua, saya bisa ambil di sana dan tidak perlu repot menunggu lama untuk inden dari luar negeri. Jangan juga kami dikatakan mengambil keuntungan dari tutupnya Mabua, kami sangat prihatin akan hal itu,” ujar Alfa kepada Otomania, Selasa (9/2/2016).
Pernyataan sama juga dilontarkan oleh Andre Tenardi pemilik Bengkel 19 saat ditemui Otomania. Andre menganggap Mabua merupakan payung dari pengguna HD dan juga bengkel-bengkel di luarnya. Salah satunya terkait dengan pembelian suku cadang.
“Untuk suku cadang, terus terang kami masih mencarinya di sana, karena memang mereka yang pegang. Dan Mabua seharusnya memang masih mempertahankan penjualan suku cadangnya,” ujar Andre.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR