Jakarta, Otomania - Momok kehadiran jamur pada bodi atau kaca mobil kerap ditakuti para pemilik kendaraan di musim penghujan ini. Tapi ternyata, pemakaian kata jamur pada setiap noda sebetulnya tidak tepat. Pasalnya, bercak tidak selalu mengandung organisme mikro.
Bercak atau kerak pada “kulit” mobil merupakan mineral deposit atau sisa bahan mineral yang menempel. Asalnya bisa dari mana saja, salah satunya sisa air Hujan yang tidak dibersihkan. Demikian dijelaskan Billy Indarta, Detailer dari Bromax Auto Detailing.
Organisme mikro mungkin saja terbawa air hujan yang menempel di bodi mobil dalam bentuk genangan kecil. BIla tidak langsung dibersihkan maka ketika kering bakal berubah jadi bercak. Kondisi itu lebih memungkinkan terjadi saat mobil kehujanan lantas parkir di tempat panas.
Dalam suhu panas tidak banyak jamur yang bisa hidup, kata Billy. Maka ketika air menguap yang tersisa adalah mineral dan kotoran.
“Produk-produk pembersih biasanya kan dari luar negeri, tidak ada yang tertulis pembersih fungus (jamur) adanya material deposit removal/water spot removal. Sepertinya kata jamur cuma dipakai di Indonesia saja,” ujar Billy Kamis (4/2/2016).
Kemungkinan jamur muncul sebenarnya pada kabin, jelas Billy. Alasannya, jamur berasal dari sisa makanan seperti remah roti dan sisa biskuit.
Editor | : | Azwar Ferdian |
Sumber | : | KompasOtomotif |
KOMENTAR