Jakarta, Otomania — Meski lebih tahan lama dan anti-karat, knalpot berbahan stainless tetap bisa rusak bila kurang perawatan. Bahkan, penanganan serta perawatan yang salah justru mempercepat kerusakannya.
Warna bisa kusam dan menguning, ataupun lapisan retak dan menjadi karat. Kalau kondisinya sudah demikian, maka knalpot dalam waktu dekat rentan keropos dan tidak bisa digunakan lagi.
"Knalpot stainless tetap butuh perawatan. Caranya mudah. Namun, kebanyakan orang masih ada yang salah," ujar Uung Ferri dari DRC Racing saat berbincang dengan Otomania di Jakarta, Senin (26/10/2015).
Menurut dia, hal pertama yang harus dihindari adalah air hujan. Bila sudah terkena air hujan, langsung basuh knalpot pakai air bersih dan sampo pembersih motor. Setelah itu, segera lap hingga kering.
"Air hujan punya zat asam. Kalau tidak dibersihkan dengan sampo, zat tersebut masih menempel, dan lama-lama merusak permukaan knalpot," ucapnya.
Saat knalpot sudah dibersihkan dan dikeringkan, perawatan dilanjutkan dengan menggosok lapisan knalpot menggunakan bubuk magnesium. Kalau tidak mau repot, cukup gunakan bedak. Bila kondisi lapisan sudah parah, misalnya bercak air hujan mulai timbul, jangan amplas knalpot, tetapi cukup oleskan dengan minyak kayu putih.
"Kalau diamplas bisa membuat lapisan lain tergores. Cukup pakai kayu putih. Intinya, untuk merawat itu jangan malas kalau mau awet. Jangan salah pilih cairan poles juga karena zat kimia bisa merusak dan membuat kuning lapisan knalpot," ucap Uung.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR