Jakarta, Otomania – Memodifikasi sepeda motor menjadi pilihan beberapa pecinta otomotif untuk bisa tampil beda di jalan, terlepas dari keinginan untuk mengekspresikan karya seni. Prosesnya beragam, ada yang melakukan custom pada sepeda motor yang sudah ada, atau membeli motor baru (bekas) untuk dilakukan ubahan. Sepeda motor yang dipilih juga dari berbagai merek, sesuai selera dan keinginan.
Anas Choirudin, builder profesional spesalis Street Fighter (Minor Fighter) yang juga pemilik bengkel Diens Bike mengatakan, memang pilihan sepeda motor untuk dimodifikasi atau biasa yang disebut sebagai "bahan" custom bermacam-macam. Namun, khusus untuk modifikasi aliran ini, lanjut Anas, ada satu merek yang sering jadi pilihan.
“Kebanyakan di sini, untuk teman-teman yang memodifikasi aliran Minor Fighter (MF) sering menggunakan merek Honda Tiger. Karena dengan body yang cukup kekar, ditopang dengan kubikasi mesin 150 cc, membuat sepeda motor ini kerap jadi pilihan,” ujar pria yang akrab disapa Udin, Jumat (2/10/2015).
Lebih dari itu, lanjut Udin, yang bisa dikatakan sangat penting yaitu komponennya yang mudah ditemukan dimanapun. Jadi saat akan melakukan perjalanan jauh (touring) tidak perlu pusing memikirkan suku cadang jika terjadi kerusakan.
“Memang cukup realistis, ketika kami melakukan touring, yang pastinya keluar daerah Jakarta atau kota-kota lain, suku cadang sepeda motor ini cukup mudah ditemukan. Maka dari itu, pemain modifikasi MF sering kali menggunakan bahan ini, entah memang sudah miliknya atau membeli baru untuk di-custom,” ujar Udin.
Udin menambahkan, aliran MF sendiri ditantang untuk melakukan modifikasi dengan tetap memberikan rasa nyaman berkendara. Jadi hasil custom tidak hanya untuk dipajang tapi juga digunakan di jalan, entah untuk touring atau kegiatan sehari-hari. Sehingga pilihan merek sepeda motor jadi hal penting, misalnya terkait dengan urusan suku cadang dan servis.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR