Jakarta, Otomania – Produksi jenis sepeda motor di setiap negara berbeda-beda, tergantung kebutuhan dan selera masyarakat pencinta kendaraan roda dua tersebut. Salah satunya ialah produk Honda CL360 kelahiran tahun 1974 sampai 1976, yang diutus untuk merambah pasar Amerika Serikat.
Sekilas, bentuk sepeda motor ini adalah hasil modifikasi, tapi ternyata ini adalah bentuk asli. Ciri sepeda motor Honda satu ini ialah pada jenis knalpot high exhaust pipes,yang jadi identitas kelas Scrambler.
“Sepeda motor Honda ini dipasarkan untuk di daerah Amerika seperti yang saya tahu. Inipun saya membelinya langsung dari California. Ini bisa dikatakan sebagai Honda Twin Scrambler, cukup unik dan langka memang,” ujar Sebastian sang pemilik motor antik Honda CL360, Sabtu (3/10/2015).
Pria yang ikut bergabung dengan komunitas Honda Twin Owners Club (HTOC) mengatakan, sepeda motornya masih seluruhnya original, dan diklaim sebagai produk satu-satunya di Indonesia. Sepeda motor ini dibekali dengan mesin dua silinder 360 cc four-stroke enam percepatan. Dengan posisi duduk yang cukup tegak, sepeda motor ini bakal asik diajak untuk turing.
“Beberapa hari setelah sampai di Indonesia, sepeda motor ini langsung saya ajak touring ke daerah Pelabuhan Ratu. Top speed bisa sampai 120 kmj di posisi gigi empat. Ingin mencoba lebih namun panjang trek tidak cukup mumpuni, lagipula saya agak takut dari segi pengeremannya, takut tidak maksimal, maklum sepeda motor tua,” ujar Sebastian.
Sebastian mengatakan, dirinya senang membawa sepeda motor ini ke Indonesia, karena masyarakat akan semakin tahu bahwa jenis sepeda motor sungguh banyak. “Kita akan semakin kaya pengetahuan terkait sepeda motor yang ada, khususnya untuk lansiran tahun tua dari merek Honda,” ucap Sebastian.
Harga sepeda motor ini, kata Sebastian, kurang lebih Rp 100 juta, itupun sewaktu dollar belum melonjak. Jika saat ini harganya bisa lebih dari itu. “Seluruhnya masih oke, hanya sedikit bermasalah di bagain jok karena ada robek di beberapa titik, dan sulit mencari kulit asli dan jok originalnya, maka dari itu saat ini masih saya lapisi plastik tebal,” ujar Sebastian.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR