Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Mengenal Kerusakan pada Ban Mobil

Ghulam Muhammad Nayazri - Selasa, 1 September 2015 | 12:36 WIB

Jakarta, Otomania -
Ban merupakan satu-satunya komponen yang menempel dengan jalan. Daya cengkram sangat dibutuhkan agar stabilitas kendaraan terjaga. Agar performanya tetap terjaga, perlu adanya perhatian terutama hal-hal yang bisa merusak karet bundar. Tujuannya sebagai langkah antisipasi. Wakil Kepala Bengkel Plaza Toyota Pemuda Jakarta Timur Saiful Anwar, mencoba berbagi informasi ini kepada Otomania.

"Berhati-hatilah dengan kondisi ban, jika nantinya ditemui ada kejanggalan-kejanggalan baiknya segera periksakan atau ganti ban dengan yang baru demi keselamatan," ujar Saiful, Jumat (14/8/2015).

Dijelaskan, ban terdiri dari beberapa komponen seperti casing (ply) yang merupakan rangka ban, kemudian telapak (tread) yaitu bagian ban yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan, serta bead yang memiliki fungsi untuk mencegah ban terlepas dari pelek dan biasanya berbahan baja.

"Meski terlihat sederhana namun konstruksi ban cukup rumit dan tiap bentuk serta lekukannya memiliki fungsi masing-masing," ujar Saiful. Setidaknya ada empat kerusakan ban yang kerap terjadi.

Pertama, casing break up (Shock CBU), merupakan kerusakan yang disebabkan karena ban terbentur dengan kondisi jalan rusak atau berlubang. Bisa juga karena mengemudikan kendaraan dengan kasar. Kondisi tersebut dapat membuat benang yang ada di sisi samping ban (sidewall) putus. Kerusakan ditandai dengan dinding ban benjol.

Kedua, kerusakan yang disebabkan oleh kesalahan ketika pemasangan atau pelepasan ban dari pelek. Biasanya kawat bead patah, dan ini juga bisa disebabkan karena tekanan angn yang berlebih.

Ketiga, kerusakan pada sidewall. Biasanya disebabkan oleh goresan benda tajam atau benda yang cukup keras, sehingga merobek ban.

Keempat, keausan ban tidak merata. Tekanan angin bisa mempengaruhi keausan ban, seperti volume angin berlebih dari yang disarankan. Hal tersebut dapat membuat ban lebih mudah aus pada bagian tengah. Selain itu, ban jadi sulit menangani guncangan dan berkendara jadi kurang nyaman. Sedangkan untuk kurangnya tekanan angin, keausan ban akan cepat terjadi pada bagian sisi tapak.

Editor : Aris F Harvenda

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa