Jakarta, Otomania - PT Toyota Astra Motor resmi meluncurkan Grand New Avanza dan Veloz lonjakan harga cukup signifikan ketimbang model sebelumnya. Kalau dihitung perbandingannya, banderol Avanza baru naik sampai Rp 11 juta, sedangkan Veloz lebih mahal lagi, sampai Rp 14 juta.
Dalam kondisi pasar yang sedang lesu seperti saat ini, perbedaan harga yang tinggi justru bisa menjadi bumerang bagi Toyota. "Boro-boro" beli mobil dengan harga lebih mahal, kondisi diskon saja tidak terlalu signifikan mempengaruhi konsumen untuk mau membeli.
Lantas apakah tertutup kesempatan pebisnis untuk model baru, Grand New Avanza dan Veloz ? Tentu tidak!
Seluruh dunia percaya, potensi pasar otomotif Indonesia masih besar di masa depan, buktinya investasi terus berdatangan.
Regulasi
Kembali ke upaya menjual Grand New Avanza dan Veloz, para pebisnis masih bisa lega berkat keputusan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengeluarkan kebijakan serupa, yakni menurunkan batas minimum uang pangkal (down payment/DP) kredit pembelian kendaraan bermotor di Indonesia, sebesar 5 persen, baik pada bank dan perusahaan pembiayaan (leasing).
Regulasi ini seperti dukungan moral terhadap pebisnis otomotif di Indonesia, di satu sisi, tetapi menambah risiko di sisi lain. Dengan DP lebih rendah, otomatis risiko akan kredit macet jadi lebih tinggi. Meski ada risiko, peluang ini menjadi pilihan terbaik pebisnis otomotif saat ini, terutama bagi mereka yang baru meluncurkan model-model baru.
Biyouzmal, Branch Manager Auto2000 yakin kalau dengan penurunan DP bisa menarik konsumen untuk membeli mobil, khususnya Grand Avanza dan Veloz. "Pembeli Avanza sebagain besar suka dengan DP rendah. Meski tidak ada diskon asal uang muka rendah konsumen masih tertarik untuk membelinya. Persentasenya sekitar 70 persen yang ingin DP ringan," ujar Biyouzmal di Jakarta Selatan, Jumat (14/8/2015).
Minat
Dari pengalaman menjual Avanza sejak 2004, calon pembeli Avanza dan Veloz didominasi oleh pembelian dengan mencicil alias kredit. Komposisi konsumen yang kredit mencapai 60 persen, sisanya (40 persen) membayar tunai.
"Kenaikan harga kita sudah cukup tinggi untuk Avanza dan Veloz. Kita harapkan dengan penurunan DP hingga 20 persen dari OJK akan bisa menarik minat konsumen," ucapnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR