Jakarta, Otomania - Peluang besar Pertamina (Persero) meluncurkan jenis bahan bakar minyak (BBM) baru, Pertalite baru terbuka ketika pemerintah Presiden Joko Widodo memberanikan diri menghapus subsidi BBM (Premium), sejak 1 Januari 2015. Tapi, sebenarnya kerangka kebutuhan jenis BBM dengan kandungan oktan 90, sudah diminta sejak sembilan tahun sebelumnya, tepatnya 2006.
Hal ini terbukti lewat Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nomor 3674 K/24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006. Peraturan ini menyatakan, perlu adanya penambahan spesifikasi bahan bakar minyak berjenis bensin yang dipasarkan di dalam negeri.
Diversifikasi atau penambahan jenis bahan bakar tersebut pastinya tetap memperhatikan perkembangan teknologi, kemampuan produsen, kemampuan dan kebutuhan konsumen, keselamatan dan kesehatan kerja, serta pengelolaan lingkungan hidup, seperti yang tertera pada poin (a) pertimbangan Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nomor 313.K/10/DJM.T/2013.
Sehingga, berdasarkan pertimbangan tersebut yang sesuai ketentuan Pasal 3 ayat (1) Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 0048 Tahun 2005, tentang Standar dan Mutu serta Pengawasan Bahan Bakar Minyak, perlu untuk menetapkan spesifikasi bahan bakar minyak jenis bensin beroktan 90 yang akan dipasarkan di dalam negeri.
Dari situ, diharapkan Pertalite akan memberikan manfaat tidak hanya bagi teknologi mesin kendaraan dan daya beli masyarakat, tapi juga efek positifnya terhadap lingkungan.
Berikut spesifikasi bahan bakar Pertalite sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nomor 313.K/10/DJM.T/2013.
Kadar oktan : 90-91
Kandungan Sulfur maksimal : 0,05 m/m atau setara dengan 500 ppm (part per million)
Kandungan timbal : Tidak ada
Kandungan logam : Tidak ada
Residu maksimal : Maks. 770 kg/m³, min. 715 kg/m³ pada suhu 15 derajat celcius
Warna : Hijau
Penampilan visual : Jernih dan terang
Kemudian, keuntungan dari Pertalite diantaranya, tidak menimbulkan kotoran atau kerak pada mesin, ramah lingkungan, pembakaran lebih optimal, bahan aditif dan pewarna lebih berkualitas dari Premium, dan membuat mesin lebih bertenaga dan halus.
Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR