Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Salah Kaprah Soal Teknik Pengereman Sepeda Motor

Agung Kurniawan - Minggu, 19 Juli 2015 | 14:05 WIB
Jakarta, Otomania  – Ketika Anda mengendarai sepeda motor, salah satu teknik utama yang wajib dikuasai adalah cara pengereman yang benar. Ternyata masih banyak biker yang salah kaprah soal teknik ini ketika dilakukan di jalan. Tanpa bekal pengetahuan yang  cukup, kondisi bahaya justru menghantui ketika kondisi darurat terjadi di jalan.

Emerson Tantono, Network Development dan Instruktur Senior Safety Riding PT Astra Honda Motor mengatakan, mengerem yang benar-benar efektif adalah menggunakan secara bersamaan antara rem depan dan belakang, bukan mengoptimalkan salah satu.

”Kita tidak bicara persentase kekuatan, misalnya rem depan dan belakang harus total jumlahnya 100 persen. Karena itu rancu. Lebih efektif untuk menghentikan atau memperlambat laju adalah menggunakan rem depan (bukan rem belakang),” ucap Emerson seperti dilansir KompasOtomotif, Jumat (17/7/2015).

Menurut Emerson, banyak biker salah kaprah karena berfikir kalau paling efektif menghentikan lanju sepeda motor adalah dengan rem belakang. Ini salah besar! ”Banyak asumsi biker mengerem roda belakang lebih efektif, pemikiran ini yang harus diubah,” kata Emerson, menegaskan.

Penggunaan rem belakang saja hanya disarankan untuk kondisi jalan tertentu. Misalnya, ketika hendak melewati turunan dengan kecepatan rendah. Jika tengah melanju kencang dan hanya menekan rem belakang saja akan membuat sepeda motor tidak stabil alias ”ngesot”. Kondisi ini biasanya berujung pada kecelakaan, terpeleset, terjatuh, atau terpelanting.

Upaya pengereman akan lebih efektif lagi jika bisa dibarengi dengan engine brake. Bantuan engine brake bisa diperoleh dengan cara menurunkan gigi ke lebih rendah, sehingga membantu sepeda motor melaju deras. Tapi, untuk bisa melakukan pengereman sekaligus menurunkan gigi, butuh latihan.

Menikung

Secara teori, rem hanya digunakan menjelang masuk tikungan untuk memperlambat laju. Begitu sudah masuk tikungan, justru lakukan akselerasi agar cengkeraman roda depan semakin baik. Banyak yang salah, saat berada di tikungan malah melakukan pengereman. Dikatakan Emerson akan sangat berbahaya, apalagi dalam kecepatan tinggi.

Penekanan atau kekuatan rem, biker sendiri yang bisa menentukan. Hal ini dilihat dari kecepatan dan kondisi jalan. Misalnya di jalan basah, alangkah baiknya tidak terlalu ditekan jika mengerem karena bisa justru mengunci putaran pelek dan ini berbahaya. Itulah sebabnya, jika di jalanan basah atau licin, wajib mengurangi kecepatan agar jika sewaktu-waktu butuh mengerem, tidak ditekan keras karena laju sepeda motor terlalu kencang.

Editor : Agung Kurniawan

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa