Akses baru menuju Jawa Tengah ini diprediksi bakal jadi alternatif utama pemudik tahun ini. Otomatis, penumpukan arus mudik dan balik diperkirakan akan terjadi jelang dan pasca Lebaran 2015. Guna mengatasi ini, pihak pengelola mengaku sudah punya metode rekayasa lalu-lintas untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik yang bakal lebih dipenuhi oleh kendaraan pribadi.
"Kita sudah siapkan, fokus pada gerbang utama. Supaya tidak terjadi penumpukan kita punya 14 lajur yang akan beroprasi penuh, 12 pintu khusus dibuka untuk masuk, sedangkan untuk arah ke Cikampek kita buka dua pintu," ujar Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya (LMS), Hudaya Arryanto, kepada Otomania, pertengahan Juni lalu.
Mengenai masalah oprasional dan tim teknis di lapangan, ujar Hudaya, sudah mulai aktif sejak tol ini diresmikan. Mulai dari Satlantas Polisi Jalan Raya (PJR) yang dilengkapi dengan enam unit mobil, 12 layanan derek, serta 10 unit patroli, dan dua unit mobil rescue.
"Penambahan personil khususnya untuk oprasional akan kita tambahkan. Untuk unit mobil medis kita punya lima yang siap siaga beroprasi penuh saat mudik dan lebaran nanti," ucapnya.
Rumah Sakit
Guna mengantisipasi kecelakaan atau keadaan darurat sepanjang 116,75 km, pihak LMS juga sudah bekerjasama dengan beberapa rumah sakit terdekat yang ada di tiap-tiap pintu keluar tol. Hal ini ditekankan untuk mempermudah penanganan dan memberikan layanan darurat bagi pengguna Tol Cipali.
"Untuk penanganan kecelakaan, selain lima mobil ambulans yang ditangani oleh para tenaga medis, kita juga sudah ada beberapa rumah sakit rujukan yang yang lokasinya berdekatan dengan gerbang tol keluar. Salah satunya Rumah Sakit Thamrin di Cikopo, dan Mitra di Cirebon," paparnya.
Penerangan Jalan
Selain mengejar penyelesaian beberapa tempat istirahat dan SPBU, pihak LSM juga menyerukan kalau banyaknya keluhan mengenai penerangan di malam hari.
Hal ini pun kembali dijelaskan secara diplomatis oleh Hudaya yang mengatakan bahwa untuk penerangan itu pihaknya sudah mengikuti ketetapan yang ada Peraturan Pemerintah (PP) bahwa alokasi penerangan lebih ditekankan ke beberapa kilometer yang terdapat simpang susun.
Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR