Mengusung konsep Extream Coulor Splash dengan detail motif stiker gadis Jepang 'Geisha' dan bunga warna-warni di sekujur body Brio, Evan menjadi peserta dari Surabaya yang menyandang gelar King of Honda Brio 2015 untuk pertama kalinya dan berhak mendapatkan uang tunai sebesar Rp 30 juta.
"Serius, ini saya kerjakan dalam waktu hanya tiga minggu. Ini benar-benar proyek Sangkuriang," canda Evan yang merupakan anggota dari Revenge Surabaya, Jawa Timur.
Meski bertajuk extrem tapi Honda Brio ini masih memiliki tampilan asli, hanya saja jauh dari kata standar. Sektor bodi selain mendapat cuting stiker juga mengadopsi wide body dibagian depan kiri-kanannya, lampu kabut yang mengambil punya Honda Jazz Mugen, stop lamp F1 dan lampu kolong menggunakan ice blue LED untuk memberikan aroma khas mobil kontes.
Meski telah melakukan banyak ubahan pada kaki, Evan mengklaim bahwa mobilnya ini masih bisa digunakan untuk aktivitas harian. Pelek berdimensi 17 inci keluaran Volk Rays dibenamkan bersama ban berukuran 204/45, tak lupa warna asli pelek pun diubah dengan kelir red siralik mengikuti tema utamanya yang colorful.
"Masih saya pakai hari-hari, tapi jalannya sudah tidak bisa seperti mobil standar, sedikit pelan-pelan karena ceper. Paling susah dan mahal itu untuk rem-nya sendiri karena pakai Brembo asli bawaan Honda Civic Type R yang harus disesuaikan lagi," ungkapnya yang habis Rp 20 juta sendiri untuk rem-nya kepada Otomania Jumat (21/5/2015) lalu.
Masuk ke sisi mesin, untuk mengimbangi bobotnya yang bertambah, mesin pun turut di-upgrade. Mulai dari open filter HKS, Piping open filter custom, Samco silicon open filter, Flex silicon open filter, Header 4:1 custom, Xcs3 power, Mega Raesin Pivot, knalpot HKS 2 piping dan lain sebagainya.
Giliran interior, meski tampilan dasbor belum mendapat sentuhan berat tapi urusan jok dan akesoris lainnya sudah diganti, bahkan di kursi dan bagasi belakang pun sudah disulap menjadi arena in car entertainment lengkap dengan alat turntable DJ dan instalasi PlayStation2 plus TV 19 inci.
"Yang jelas ruang kabin jadi sempit sih, karena pasang banyak alat entertainment. Apalagi untuk audionya sudah full dan makan tempat," tutupnya.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR