Jakarta, Otomania - Banyak biker memilih ban tubeless untuk menemani aktivitas sehari-hari, karena faktor praktis dan aman yang ditawarkan. Kalau terkena paku, tubeless lebih aman karena tidak langsung kempis, melainkan butuh waktu lebih lama, cukup sampai pengendara tiba dilokasi aman atau mengarah ke tambal ban.
Tapi, dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan, bukan berarti ban tubeless itu anti bocor. Justru penyakit kempis kerap menjangkit pengguna tubeless jika beberapa hal penting diabaikan.
Arthur dari bengkel ban Ganda Jaya Motor (Emporium) mengatakan, penyakit kempis bisa disebabkan oleh beberapa faktor utama, mulai dari ban, pelek, atau mekanisme pemasangannya.
"Perhatikan pada saat pemasangan. Jika salah pasang, garis-garis antara pelek dan ban tidak sesuai, bisa membuat rembes sehingga ban sering kekurangan angin," ujar Arthur kepada Otomania, Selasa (19/5/2015).
Faktor kedua yang kerap menimbulkan kempis, adalah kurang eratnya pemasangan baut pentil pada pelek. Penyebab lain juga bisa disebabkan karena berkurangnya keelastisan karet pada pentil.
"Terakhir adalah kualitas ban tubeless-nya sendiri yang jelek, sebentar dipakai sudah rusak atau bocor," ujar Arthur.
Jika hal tersebut terjadi, segera laporkan ke bengkel tempat membeli dan memasang ban. Perbaikan mutlak dilakukan atau mungkin mendapat penggantian dengan ban baru, kalau masih garansi.
Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR