Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Waspada Turun Mesin karena Knalpot "Racing"

Ghulam Muhammad Nayazri - Senin, 18 Mei 2015 | 17:39 WIB


Jakarta, Otomania - Mengganti knalpot standar dengan produk after market sudah menjadi kebiasaan hampir seluruh pemilik sepeda motor bermesin besar, 250 cc ke atas. Kesan "racing" karena desain lebih sporty dan kemampuan menaikan tenaga mesin standar membuat konsumen kerap kepincut untuk tunggangan kesayangannya.

Kini, semakin menjamurnya motor sport 250 cc di pasar, membuat aksesori knalpot "racing" ini jadi incaran pebinis. Hal ini yang patut diwaspadai konsumen, hindari penjual aksesori yang hanya mau untung besar, tanpa memikirkan usia sepeda motor konsumennya.

Memilh knalpot "racing" yang ideal bagi motor sport, ibarat mencari pacar. Harus menimbang, bibit, bebet, bobot si calon. Tapi, kalau sudah jatuh cinta, apapun pengorbanannya, berapapun biayanya akan dikeluarkan.

Mengganti knalpot, bukan sekedar mencari desain apik, suara merdu, tapi wajib mempertimbangkan kualitasnya. Pasalnya, kalau salah pilih justru akan berakibat buruk bagi mesin. "Fatal akibatnya jika pemilik Yamaha R25 hanya mengandalkan suara tanpa melihat kualitas knalpot, efeknya adalah sepeda motor bisa cepat mengalami turun mesin," kata Wedi Franky Kepala Toko Mototchief kepada Otomania di Jakarta Barat, Minggu (17/5/2015).

Berbagai merek knalpot "after sales" ternama di kalangan biker, bisa jadi patokan paling mudah, antara lain Daytona, Akrapovic, Scropion, Over Racing, dan Sakura. Kelima produsen aksesori motor ini sudah menjadi mitra resmi Yamaha dan melakukan penelitan ilmiah untuk menciptakan produk.

"Lebih baik jangan membeli knalpot replika, walaupun harganya jauh lebih murah. Paling penting, harga boleh sedikit mahal tapi bisa memberikan kepuasan maksimal dan tidak merugikan mesin motor nantinya," ucap Wedi.

Editor : Agung Kurniawan

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa