Ada data menarik, hasil penelitian kecelakaan mobil yang terjadi pada pengemudi anak muda, usia 15-17 tahun di Amerika Serikat (AS), menunjukan kalau fakta dua kalimat di atas terbukti benar, dilansir Carscoop (5/1/2015) beberapa waktu lalu.
Dari dua peneliti dari Lembaga Asuransi Keselamatan Jalan (IIHS) AS, menunjukkan kalau hampir setengah pengemudi usia 15-17 tahun yang tewas dalam kecelakaan mobil sepanjang 2008-2012 karena mengendarai mobil tua. Mobil yang mereka kendarai berusia minimal 11 tahun dan sepertiga dari mereka mengendarai mobil kompak.
Hasil penelitian ini terkandung dalam laporan fatalitas tahunan dari pemerintah AS (Fatality Analysis Reporting System/FARS) menggunakan data 2008-2012 dan disampaikan 18 Desember 2014 lalu.
Dari laporan ini, terbukti ada hal lain terkait dalam masalah ini, antara lain, masalah kemampuan daya beli konsumen. Mobil berusia tua, berukuran kecil, harganya lebih murah ketimbang lawannya, dan anak muda cenderung memilih kendaraan seperti ini di jalan.
Jika dibandingkan, pengemudi usia dewasa yang tewas pada periode waktu yang sama, menunjukan data kontras, lebih banyak remaja yang mengendarai mobil kompak.
Selain itu, para peneliti juga melakukan survei pada orang tua di AS, pada Mei 2014. Hasilnya, 60 persen remaja mengemudikan mobil yang usianya paling muda 8 tahun. Pada analisis FARS, 82 persen remaja yang tewas di jalan mengemudikan mobil berusia 6 tahun.
Dari penelitian ini disimpulkan kalau ukuran mobil berpengaruh pada keselamatan, dengan catatan kalau lebih sedikit korban jiwa yang mengendarai mobil berukuran besar ketimbang kompak. Kedua jenis mobil (besar dan kompak) sama-sama dilengkapi dengan fitur keselamatan aktif dan pasif standar yang sesuai ketentuan pemerintah AS saat ini.
Editor | : | Aris F Harvenda |
KOMENTAR