Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Kenali Penyebab Saringan Bensin Cepat Rusak

Azwar Ferdian - Senin, 27 April 2015 | 17:02 WIB
Jakarta, Otomania - Salah satu komponen fast moving (diganti berkala) adalah saringan bensin. Komponen ini harus diganti setelah melewati pemakaian 10.000 - 15.000 km. Bila saringan bensin rusak, maka kotoran dipastikan bakal lolos proses penyaringan dan berpotensi merusak injektor.

Apa saja yang menyebabkan saringan bensin tersebut menjadi cepat rusak. Chief Engineering SS Performance Teddy Jusman menjelaskan, saringan cepat rusak bila volume kotoran dari bahan bakar cukup banyak sehingga filter tak lagi mampu menyaring dengan baik.

Kotoran di bensin tersebut berupa partikel kecil akibat seringnya menunda pengisian bahan bakar, sehingga tangki yang tidak terendam bensin kerap muncul karat. "Nah ketika diisi penuh, karat itu terendam dan larut bersama bensin yang akhirnya membuat saringan bensin cepat rusak," papar Teddy.

Disebutkan lagi, buruknya kualitas bensin sering terjadi akibat penggunaan aditif. Biasanya langkah tersebut kerap digunakan untuk menaikkan kadar oktan Premium hingga setara dengan Pertamax atau Pertamax Plus. Aditif yang tidak bagus dengan harga terjangkau kerap tidak larut dan menimbulkan endapan atau serbuk sehingga sering membuat saringan bensin cepat kotor.

Nada serupa juga pernah dilontarkan oleh Ali Mundakir, Vice President Corporate Communication Pertamina. Dikatakan busi dan saringan bahan bakar merupakan komponen yang lebih cepat rusak akibat ketidaksesuaian penggunaan bensin terhadap spesifikasi mesin.

Untuk premium cocok digunakan untuk rasio kompresi 7,1 hingga 9,1. Untuk mesin dengan rasio kompresi 9,1 hingga 10,1 lebih cocok memakai RON 92 (Pertamax). Sedangkan buat kompresi 10,1 hingga 11,1 wajib meminum RON 95 (Pertamax Plus). Saat ini mobil yang dijual oleh semua mereka sudah memilik kompresi di atas 9,1 dan direkomendasikan "minum" Pertamax.

Editor : Azwar Ferdian

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa