Salah satu cara untuk membuktikan adalah test ride. Lokasi pengetesan dipilih sirkuit kecil (karting) di Sentul, Bogor, Jawa Barat, (23/2/2015) yang difalitasi oleh Harley-Davidson Indonesia.
Uraian tes kali merupakan artikel yang dilansir KompasOtomotif yang menjadi bagian dari kegiatan ini, dan melesat beberapa putaran untuk mengenali karakternya. Saat menunggangi untuk pertama kali, kesan yang diberikan sesuai dengan filosofi diciptakannya model ini, yakni untuk pengendaraan sehari-hari (urban living).
Posisi duduk rendah, menjadikan kaki bisa menapak sempurna. Area tangki melebar, sehingga posisi duduk mengangkang, layaknya model Harley lain. Setang mudah diraih dan tak terlalu tinggi. Bisa dibayangkan, posisi duduk seperti ini cukup menjanjikan kenyamanan saat digunakan di sela macet kota besar.
Suara
Jangan bayangkan suara menggelegar khas dari Harley-Davidson. Sensasi suaranya berbeda, lebih ”sopan” dan tak terlalu galak. Hal ini karena penerapan teknologi mesin RevolutionX V-Twin Engine yang juga dipakai V-Rod. Namun saat knalpot standar diganti versi performance, aura Street 500 berubah drastis menjadi garang.
Akibatnya, aura asli H-D sedikit mengendur. Kembai lagi, sesuai tujuan awal, diciptakan sebagai ikon harian, bukan touring atau cruising. Meski Mabua menggaransi bahwa pembeli model seharga Rp 219 juta off the road ini tetaplah pemilik Harley-Davidson, yang akan mendapatkan perlakuan dan garansi yang sama.
Kesimpulan
Sepeda motor ini menjanjikan pengendaraan yang nyaman untuk digunakan di perkotaan. Namun untuk yang mendambakan karakter menggelegar Harley-Davidson, harus ditambahkan peranti "performance" demi kepuasan.
Editor | : | Aris F Harvenda |
KOMENTAR