Ekspekstasi awal, tak beda jauh dengan pendahulunya. Namun setelah dirasakan, ada beberapa poin yang berbeda. Saat digeber, tarikan enteng khas Vario 125, namun entakan tak spontan seperti model lama. Kendati demikian, saat berada di putaran menengah, torsi besar mulai terasa. Keuntungannya, untuk stop and go akan lebih halus dan tidak mengentak, terutama saat macet.
Berbeda dengan varian 150cc. Karakter memang hampir sama, namun di putaran bawah lebih terasa spontan. Tenaga besar dari mesin 4-tak SOHC berpendingin cairan itu cukup bisa diandalkan untuk pengendaraan jarak jauh yang membutuhkan tenaga besar.
Manuver
Untuk mengendalikan skutik ini tidak butuh usaha yang besar. Honda berhasil memberikan kemudahan saat menikung. Kestabilan dibutuhkan untuk skutik dengan pelek berdiameter kecil. Ukuran ban pun diperlebar. Akibatnya, untuk berbelok jauh lebih ”tenang”.
Semua tipe kini dilengkapi dengan Combi Brake System (CBS) untuk menambah unsur kenyamanan. KompasIOtomotif merasa terbantu saat melakukan pengereman di jalanan basah. Pengendara tak perlu menyeimbangkan tangan kiri dan kanan untuk rem. Cukup tarik tuas rem kiri, ban belakang dan depan akan direm sekaligus dengan distribusi kekuatan yang sudah diatur.
Selain CBS, tipe Vario 125 bisa dipilih menggunakan idling stop system (ISS) atau tidak. Sementara untuk tipe 150, semua fitur sudah lengkap, termasuk penggunaan Answer Back System untuk mempermudah pencarian sepeda motor di parkiran.
Kesimpulan
Harga memang naik cukup jauh dibandingkan model lama. Namun dengan performa dan fitur yang didapat, Vario baru bisa dijadikan pilihan untuk kendaraaan di segmen menengah.
Editor | : | Aris F Harvenda |
KOMENTAR