Jakarta, Otomania - Sekring menjadi salah satu komponen penting dalam kelistrikan kendaraan. Fungsinya menjadi alat pengaman dalam suatu ragkaian listrik apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau terjadi hubungan arus pendek.
Sayangnya, saat terjadi kerusakan sekring dan harus diganti, banyak orang yang kurang paham dengan ukurannya. Padahal setiap sekering mempunyai nilai dalam satuan Ampere yang sudah disesuaikan dengan bebannya.
"Setiap sekring pasti ada ukuran. Biasanya berbeda antara satu sistem dengan sistem lain, ada yang lebih rendah ada yang lebih tinggi. Saat sekring rusak dan harus diganti dengan yang baru, pastikan ukuranya sama," ujar Workshop Manager PRO-Q Heru Wibowo kepada Otomania, Sabtu (2/1/2015).
Pada kendaraan modern, hampir semua sudah menggunakan sistem sekring pararel. Artinya setiap beban pada satu sistem disediakan sekring sendiri untuk mengamankan jalurnya masing-masing.
Nah, untuk anda yang gemar memasang aksesori pada kendaraan, seperti lampu HID atau klakson yang menggunakan daya lebih besar, wajib pula melakukan penyesuaian sekringnya.
Sebab bila tidak memperhatikan dan menyesuaikan dengan beban yang baru maka efeknya sekring tersebut akan langsung putus. Ini akan terjadi terus menerus seperti itu karena beban yang tidak seimbang.
"Amannya gunakan aksesori yang sama dengan versi standar, tapi bila tidak maka harus mengganti sekring untuk mengimbangi ukuran aksesori yang baru. Baiknya konsultasikan dengan mekanik dari bengkel resmi untuk mengubah ukuran sekring agar lebih pasti dan aman," ucap Heru.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR