Soal harga, ITDC dan warga juga sudah sepakat di angka Rp. 75 juta per are (100 meter persegi).
Rata-rata dari mereka memiliki lebih dari 20 are untuk satu keluarga besar (lebih dari satu KK).
"Harga tanah sudah setuju Rp. 75 juta per are. Tapi ini ada bangunan, dan mereka belum kasih harga (untuk bangunan)," kata Suprayadi.
"Kami bersedia pindah, tetapi tanah dan bangunan belum dibayar," kata dia.
Selama WSBK Mandalika berlangsung, warga Dusun Bunut harus memakai gelang pengenal untuk bisa akses keluar masuk.
Tanpa gelang tersebut, mereka tak bisa melewati penjagaan ketat WSBK Mandalika.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Warga "Terpenjara" di Tengah Sirkuit Mandalika