Sebab, hajatan level internasional itu adalah langkah kebangkitan warga Lombok di tengah pandemi yang semena-mena menghajar manusia di Planet Bumi.
"Kalau terganggu (suara motor) pasti iya, tapi mau gimana lagi," kata Reme kepada Kompas.com, Jumat (19/11/2021).
Dusun Bunut berada di tengah-tengah Sirkuit Mandalika, tepatnya di sisi kanan pebalap ketika rider melewati Tikungan 5, 6, 7, dan 8.
Tanah mereka belum dibeli, alhasil mereka bertahan di dalam venue bersamaan WSBK Mandalika berlangsung.
Di Dusun Bunut, ternyata masih bertahan sekitar 48 kartu keluarga (KK).
Dari 48 KK tersebut, masih ada banyak balita di dalamnya. Sementara suara motor tak bisa melihat usia ataupun lawan jenis siapa yang mendengarnya.
Bagi balita, jam tidur mereka tak seperti orang dewasa. Mereka butuh banyak waktu untuk memejamkan mata.
Karena terdengar keras, suara knalpot motor balap ber-cc tinggi tentu sangat mengganggu bagi para balita.
Baca Juga: Bukan Pakai Jampi-jampi, Begini Cara Kerja Pawang Hujan Modern di Sirkuit Mandalika