Otomania.com - Bensin Pertalite Turbo Dianggap Murah dan Kualitas Bagus? Tunggu Dulu, Pertamina Kasih Pernyataan Mengejutkan.
Tak sedikit pengguna kendaraan bermotor khususnya motor yang doyan mencampur bensin yang dibelinya.
Bahkan sampai muncul istilah baru, Pertalite Turbo. Bensin ini bukan resmi dikeluarkan oleh Pertamina ya sob! Tapi istilah untuk bensin yang dioplos dan diberi nama Pertalite Turbo.
Pertalite Turbo adalah campuran dari bensin Pertalite RON 90 dengan Pertamax Turbo RON 98 jadilah bensin baru yang diberi julukan Pertalite Turbo.
Biasanya, pembeli akan isi dulu Pertalite setengah tangki, kemudian diisi juga Pertamax Turbo setengah tangki.
Baca Juga: Bolak-balik Isi Bensin Tapi Belum Tahu Arti Kode 31 dan 34 di SPBU Pertamina, Ternyata Ini Bedanya
Jika dihitung kasar, secara RON atau nilai oktan jelas lebih tinggi dari Pertalite.
Pertalite RON 90 + Pertamax Turbo RON 98 = 90 + 98 = 188/2 = RON 94.
Secara mutu angka oktan atau RON jadi di atas Pertamax yang hanya memiliki RON 92
Namun, bolehkah mencampur BBM oktan tinggi dengan oktan rendah?
Disampaikan oleh Putut Andriatno, selaku Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial and Trading.
Bahwa, tidak merekomendasi konsumennya untuk mencampur BBM dengan beda oktan (Oktan tinggi dan rendah).
"Kami tidak menyarankan untuk dilakukan pencampuran produk-produk Pertamina," Putut Andriatno belum lama ini.
Kenapa?
"Karena kalau sudah tercampur kami tidak lagi menjamin kualitasnya," ujar
Menurut Putut, dengan mencampur berbeda oktan seperti Pertamax dengan Pertalite bisa menurunkan kualitas BBM.
"Akan mengubah spesifikasi dan standar masing-masing produk, adapun untuk kualitas perlu dilakukan pengujian laboratorium," jelas Putut.
Karena hal tersebut, Putut menyarankan untuk pengguna kendaraan mengisi BBM sesuai oktan yang direkomendasikan oleh pabrikan.
Hal yang senada diamini Ahli Konversi Energi dari Institut Teknologi Bandung yang ikut mendukung keterangan dari pihak Pertamina.
"Dari segi unsur kimia, angka oktan yang lebih tinggi bisa mendongkrak angka oktan yang lebih rendah," ungkap Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung dalam acara NGOVI alias Ngobrol Virtual dengan Otomotif Grup beberapa waktu yang lalu.
Tapi, yang perlu diingat bensin RON rendah seperti Pertalite memiliki aditif yang berbeda dengan bensin RON tinggi.
Bensin RON tinggi mengandung aditif seperti detergen lebih banyak sehingga pembakaran bersih. Efek jangka panjangnya ruang bakar di mesin juga tentunya lebih bersih, mesin pun lebih awet.
Dengan mencampurkan bensin RON rendah menjadikan penurunan fungsi utama yaitu pembersih ruang bakar.
"Kemampuan mengikis kerak karbon di ruang bakar jadi berkurang," jelasnya lagi. "Ruang bakar mesin akan tetap kotor," tutup Yus lebih jelas.
Jika ruang bakar kotor harus sering servis dan mengeluarkan ongkos lebih. Efek jangka panjangnya tak sebaik jika menggunakan bahan bakar Pertamax misalnya.
Selain itu, prosesnya lebih ribet karena harus bolak-balik pindah dispenser, juga penghematannya tak terlalu signifikan.
Menggunakan harga bensin di DKI Jakarta, simulasinya sebagai berikut;
Pertalite Rp 7.650 + Pertamax Turbo Rp 9.850 = Rp 17.500/2 = Rp 8.750 per liter.
Jadinya didapat angka lebih murah, RON 94 dengan harga cuma Rp 8.750 per liter.
Bandingkan dengan Pertamax RON 92 dengan harga Rp 9.000. Ada selisih Rp 250 per liter. Jika isi bensin motor 5 liter, hanya berhemat Rp 1.250 saja.
Sebagai informasi, berikut BBM yang dijual oleh Pertamina:
Bensin
1. Premium dengan nilai oktan 88.
2. Pertalite dengan nilai oktan 90.
3. Pertamax 92
4. Pertamax Turbo 98.
Solar
1. Pertamina Dex nilai cetane 53
2. Dexlite 52
3. Bio Solar 48