Dilansir Nasdaq, Minggu (23/2/2020), mungkin tidak ada yang namanya industri 'tahan resesi'. Tetapi ada beberapa bisnis yang cenderung berhasil dalam resesi.
Berikut ini daftarnya:
- Industri permen
- Layanan pemeliharaan
- Toko grosir atau supermarket
- Pengacara masalah kebangkrutan
Konsumsi permen meningkat drastis selama resesi hebat 2007-2009. Faktanya, pada 2008 keuntungan Cadbury meningkat sebesar 30% dan Nestle melaporkan peningkatan laba hampir 11%.
Mengenai layanan pemeliharaan, orang-orang saat resesi cenderung memilih memperbaiki barang-barang yang rusak daripada membeli sesuatu yang baru.
Hal itu menguntungkan pengusaha perbaikan kendaraan bermotor, tukang reparasi, dan semacamnya.
Terkait toko grosir, ketidakstabilan ekonomi membuat orang-orang lebih jarang makan di luar.
Dengan semakin banyaknya orang yang memasak di rumah, toko bahan makanan mendapatkan keuntungan.
Baca Juga: Video Viral Toyota Alphard Melesek Nabrak Sepeda, Roda Utuh Nempel di Bemper, Kok Bisa?
5. Efisiensi meningkat
Sisi positif lain dari resesi adalah membuat perusahaan yang selama ini tidak efisien berbenah diri.
Penurunan ekonomi mengingatkan perusahaan untuk membuang kelebihan persediaan dan memotong biaya overhead mereka.
Itu mengajarkan mereka untuk merampingkan proses dengan cara yang menghemat biaya, tetapi tetap memenuhi kebutuhan pelanggan mereka.
6. Menstabilkan harga kebutuhan sehari-hari
Mirip seperti perusahaan, resesi cenderung membuat orang-orang lebih berhemat.
Orang-orang dengan pendapatan tetap dan mereka yang menyimpan sebagian besar uang dalam bentuk tunai bisa mendapatkan keuntungan dari harga baru yang lebih rendah.
Jika ekonomi tidak melambat atau resesi, pertumbuhan mengarah pada upah yang lebih tinggi.
Namun, upah yang lebih tinggi itu menyebabkan inflasi tinggi dan menaikkan biaya barang sehari-hari.
Semakin tinggi biaya barang sehari-hari, semakin sedikit konsumen yang dapat mengimbangi.
Resesi membuat seluruh proses merangkak cukup lama untuk menyetel ulang harga ke tingkat yang lebih dapat dikelola.
Baca Juga: Begini Komentar Pedagang Mobkas Soal Pajak Nol Persen Pada Mobil Baru
7. Mengubah pola pikir
Hampir semua orang akan terdampak resesi. Selama masa resesi, orang-orang diingatkan tentang betapa pentingnya hidup di bawah kemampuan sendiri.
Hal itu mendorong orang-orang menabung untuk hari esok, terus mengisi dana darurat, dan mengevaluasi kembali cara mengelola uang.
Meski menabung tidak membantu pemulihan ekonomi, tetapi banyak orang akan mendapatkan manfaat yang lebih banyak dari menabung.
Jika Anda memiliki uang yang diinvestasikan dalam saham atau sedang mempertimbangkan untuk membuka saham Anda pertama kali, hal terpenting bukanlah berhenti investasi atau tidak jadi investasi.
Akan tetapi, pastikan Anda berinvestasi untuk jangka panjang, tidak hanya saat resesi.
Hal itu karena nilai saham akan selalu naik dan turun. Kesalahan paling banyak dilakukan oleh orang-orang adalah panik dan menjualnya pada saat terendah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Hal Positif yang Bisa Terjadi Selama Resesi".