CVT di Mesin Matik Cukup Manja, Salah Perlakuan Bisa Bikin Kantong Mendadak Bolong

Adi Wira Bhre Anggono,Andhika Arthawijaya - Minggu, 31 Mei 2020 | 10:45 WIB

Mekanisme transmisi jenis CVT (Adi Wira Bhre Anggono,Andhika Arthawijaya - )

Penggantian belt umumnya harus sekaligus dengan pulley-nya, tidak bisa hanya salah satu saja.

Dok. OTOMOTIF
Penggantian belt umumnya harus sekaligus dengan pulley-nya, tidak bisa hanya salah satu saja.

Sebagai gambaran, penggantian unit transmisi CVT bisa memakan biaya hingga puluhan juta rupiah.

“Kalau baru, bisa menyentuh angka Rp 20 hingga 30 juta,” ujar Fajar.

Malah pada mobil premium, nilainya bisa di atas Rp 50 jutaan. Wow!

Sehingga tak heran jika banyak pemilik mobil yang beralih pada transmisi CVT copotan.

Baca Juga: Dibilangnya Mirip Senjata Ninja, Padahal Ini Makna di Balik Logo Mitsubishi

“Untuk Honda Jazz, Freed dan Nissan Grand Livina atau Livina, transmisi CVT copotannya berkisar antara Rp 6 hingga 15 juta, tergantung kondisi,” tambah Fajar.

Ia juga mengatakan bahwa usia pakai transmisi CVT berkisar 6 hingga 8 tahun, jika dirawat dengan baik.

Mahalnya perbaikan transmisi CVT kerap jadi momok bagi pemilik mobil dengan transmisi tersebut.

Padahal banyak produsen mobil yang memilih menggunakan transmisi CVT, seperti Honda Jazz, Freed, CR-V, Nissan Livina dan X-Trail hingga Datsun Go.

Baca Juga: Dua Pelaku Pencurian Mobil Dibekuk Petugas Gabungan, Satu Unit Mitsubishi Strada Jadi Barang Bukti

Dok. OTOMOTIF
ILUSTRASI oli khusus transmisi CVT.

“Kerusakan parah pada transmisi CVT cukup jarang terjadi, mungkin hanya pada kasus tertentu, selebihnya aman-aman saja

Tentunya jika dirawat dengan baik, transmisi CVT bisa awet dan bebas masalah,” ujar Yulian Karfili, Public Relation Manager PT Honda Prospect Motor.

Langkah terbaik bagi pemilik mobil dengan transmisi CVT adalah dengan memperhatikan perawatan berkala.

Perlu dicermati juga, bahwa pelumas transmisi CVT berbeda dengan pelumas transmisi otomatis konvensional.

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele! Salah Pasang Karpet Mobil Bisa Bikin Celaka

CVT menggunakan CVT Fluid, sedangkan transmisi otomatis konvensional pakai Automatic transmission Fluid atau ATF.

Hal tersebut dikarenakan pelumas CVT memiliki spesifikasi dan aditif tertentu untuk mendukung kinerjanya.

Sehingga, tidak disarankan untuk menggunakan pelumas transmisi otomatis konvensional untuk CVT.

”Karena akan mengganggu kinerja komponen internal CVT. Jadi, jangan sampai salah beli,” tambah Hermas yang juga menyarankan penggantian pelumas CVT setiap 40 ribu sampai 50 ribu kilometer.