Jambret Guru Ngaji dan Nodong Handphone, Napi Bebas Jalur Corona di Semarang Ketangkap Lagi

Parwata - Jumat, 29 Mei 2020 | 10:00 WIB

Polsek Gayamsari bersama pelaku yang merupakan seorang napi asimilasi, di kantor Polsek Gayamsari, Rabu (27/5/2020). (Parwata - )

Otomania.com - Gara-gara jambet guru ngaji dan menodong untuk mendapatkan handphone, mantan napi yang bebas lewat jalur asimilias pandemi Corona kembali masuk bui..

Pelaku yang baru saja keluar dari penjara mendapatkan remisi tersebut melakukan tiga kali aksi kejahatan.

Melansir dari TribunJateng.com, ketiga aksi tersebut ia lakukan di wilayah hukum Polsek Gayamsari, Polsek Semarang Timur dan Polsek Semarang Tengah.

"Pelaku baru keluar dari penjara setelah mendapat remisi lantaran ada wabah virus Corona," terang Kapolsek Gayamsari, Kompol Warijan kepada Tribunjateng.com, Kamis (28/5/2020).

Dijelaskan Kapolsek, pelaku hanya sekali beraksi di Kecamatan Gayamsari yakni melakukan aksi penjambretan dengan barang bukti satu unit handphone.

Baca Juga: Padahal Bukan Jambret, Raungan Suara RX-King Bikin Puluhan Anak Lari Kocar-kacir

Penangkapan pelaku atas informasi dari masyarakat terkait aksi penjambretan lalu ditindaklanjuti oleh petugas.

"Pelaku ditangkap baru kemarin malam. Kami masih lakukan pengembangan kasus ini dengan pemeriksaan intensif," paparnya.

Berhubung masih dilakukan pemeriksaan, Kapolsek belum dapat membeberkan identitas pelaku secara detail.

Informasi sementara pelaku merupakan warga Demak yang hidup berpindah-pindah di Kota Semarang.

"Kami masih lakukan pendalaman, tidak menutup kemungkinan ada tersangka lain," katanya.

Baca Juga: Sepasang Kawan Lama Bersatu Kembali Dalam Profesi Jambret, Akibat Pusing Cari Duit Usai Bebas dari Penjara

Pelaku jambret handphone yang berhasil diringkus oleh Polsek Gayamsari ternyata pernah melakukan aksi jambret terhadap guru ngaji di wilayah Polsek Semarang Timur.

Ini dibenarkan oleh Kapolsek Semarang Timur Iptu Budiantoro.

"Iya betul itu pelaku yang sama. Kini sudah ditangkap Polsek Gayamsari," jelasnya.

Sedangkan seorang saksi, Reihan menuturkan, temannya pernah menjadi saksi kejahatan yang dilakukan pelaku.

Kejadian tersebut terjadi ketika sedang duduk berdua dengan teman ceweknya di Taman Progo Semarang Timur akhir April lalu.

"Pelaku bersama rekannya naik motor lalu menghampiri kami dengan membawa parang dan meminta handphone milik teman saya secara paksa," terangnya.


Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Napi Asimilasi Asal Demak Berulah Lagi, Jambret Handphone Hingga Tas Isi Alquran di Semarang,