Kisah Sopir Bus yang Mudik Jalan Kaki Jakarta-Solo Karena PHK, Sampai Solo Kena Karantina Malah Betah

Adi Wira Bhre Anggono - Selasa, 19 Mei 2020 | 09:15 WIB

Seorang sopir bus pariwisata asal Kecamatan Sudiroprajan, Kota Solo, Maulana Arif Budi Satrio, nekat pulang kampung dengan berjalan kaki dari Cibubur, Jakarta Timur, saat ditemui Senin (18/5/2020). (Adi Wira Bhre Anggono - )

"Di sepanjang perjalanan antara Karawang hingga Tegal itu panasnya minta ampun, tetapi setelah memasuki Brebes dan Pekalongan cuaca mulai agak adem," tutur dia.

"Saking lamanya berjalan di bawah terik matahari, kulit saya sampai kayak terbakar, sedangkan kalau malam saya istirahatnya kadang numpang tidur di SPBU maupun warung-warung tempat pemberhentian truk," imbuhnya.

Langkah kakinya harus terhenti di kawasan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Itu lantaran aksi nekatnya berjalan kaki untuk pulang kampung kepergok sejawatnya di Persatuan Pengemudi Pariwisata Indonesia (Peparindo).

Baca Juga: Update Harga Maxi Yamaha Lengkap. NMAX, XMAX, TMAX, Aerox dan Lexi Per Bulan Mei 2020

Aksinya kepergok setelah dirinya menempuh perjalanan kurang lebih 401 kilometer.

"Di Gringsing langsung dijemput teman-teman Peparindo, dan saya dimarah-marahin sama Ketuanya di Jakarta karena tidak bilang," tutur Satrio.

"Kalau saya ngomong pasti saya gagal pulang karena akan dibantu oleh temen-temen Peparindo di Jakarta," tambahnya.

Satrio diajak ke Kantor Sekretariat Peparindo Jawa Tengah di Ungaran oleh rekan sejawatnya pada tanggal 14 Mei 2020.

Baca Juga: Pemilik Yamaha NMAX Kaget Rumahnya Ramai Didatangi Warga, Ternyata Sudah Ada Dua Malmot Siap Dibawa ke Rumah Sakit

Ia pun tidak diperbolehkan jalan kaki lagi untuk meneruskan perjalananya hingga ke kota tujuan, Solo.

"Saat di Semarang itu sebenarnya saya ingin bertemu Gubernur Jawa Tengah, Pak Ganjar untuk menyampaikan warga kita di Jakarta yang nasibnya sangat kasihan," kata dia.

"Ditambah lagi nasib travel-travel dari Jawa Tengah yang ditahan di Polda Metro Jaya," imbuhnya.

Satrio kemudian diantar sejawatnya sampai ke Solo, namun ia tetap harus menjalankan karantina selama 14 hari di Grha Wisata Solo.

Baca Juga: Laga Amal, Orang Jambi Nekat Bayarin Skuter Listrik Gesits Bertanda Tangan Jokowi Rp 2,55 Miliar

Itu terhitung sejak ia menginjakkan kaki di Kota Bengawan sekira 15 Mei 2020 pukul 08.00 WIB.

"Awalnya sempat takut juga karena embel-embel nama karantina, tapi ternyata malah di sini nyaman dan penuh rasa kekeluargaan," tutur dia.

"Kami di sini bener-bener dihargai, makan enak dan ada hiburan juga," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Kisah "Sopir Bus Jadi Korban PHK, Nekat Pulang Jalan Kaki Ratusan Kilometer dari Cibubur ke Solo".