"Saya putus asa dan berantem di tol Cikarang katanya suruh balik, makanya, kalau saya tetap tinggal di Jakarta, saya hanya bertahan lima hari," ucap Satrio.
"Uang sisa sekitar Rp 400 ribu, itu sisa uang bulanan lalu, makanya saya langsung pulang dengan jalan kaki, subuh saya berangkat," tambahnya.
Satrio hanya bisa membawa dua tas sebagai bekalnya berjalan kaki dari Cibubur.
Dengan mengenakan celana pendek yang dipadukan kaos dan penutup wajah, ia membulatkan tekat berjalan kaki menempuh perjalanan pulang kampung melalui jalur pantura.
Baca Juga: Ada Pidana Menanti Para Pemalsu Surat Kesehatan Untuk Mudik Gelap, Begini Kata Polisi
"Rata-rata berjalan 12 sampai 14 jam per hari, rata-rata menempuh 100 kilometer per hari," kata Satrio.
"Pokoknya kalau capek istirahat, Cibubur berhenti di Cikarang, Tanjung Pura Karawang dan berhenti di Klari," papar dia.
"Saya memutuskan jalan kaki karena Allah memberikan dua kaki, saya niatkan untuk pulang dengan berjalan kaki," tambahnya.
Satrio mengaku berjalan kaki sekuat tenaga dan tetap menjalankan ibadah puasa.