Kegundahan Sopir Angkot di Tengah Aturan PSBB, Buat Makan Saja Susah Apalagi Untuk Orang Rumah

Adi Wira Bhre Anggono - Selasa, 14 April 2020 | 16:30 WIB

Effendi (55), sopir angkot jurusan Serpong-Kalideres mengeluhkan sepinya penumpang. (Adi Wira Bhre Anggono - )

Baca Juga: Begini Kondisi Penjualan Motor Bekas di Tengah Corona, Pilihannya Tinggal DP Tinggi atau Cash

Ia memilih tidak banyak berharap, ketimbang kecewa nantinya.

Sebab, hingga saat ini tak sepersen pun rupiah maupun sembako yang ia terima.

"Belum menerima bantuan apapun sopir angkot Kalideres, Serpong. Tolong diperhatiin, kasihan sopir-sopir enggak makan," ungkapnya lagi.

Tidak hanya Effendi saja. Sopir lainnya juga mengeluhkan hal sama.

Wartakotalive.com/Rizki Amana
Lili (61), yang telah berprofesi sebagai sopir angkot sejak tahun 1991 merasakan dampak sepinya penumpang saat penerapan PSBB.

Lili, seorang pria berusia 61 tahun itu tak tahu lagi mesti mencari penghasilan tambahan seperti apa.

Sebab, dirinya telah berstatus sebagai lanjut usia (lansia).

Baca Juga: Naked Sport 300 CC Sedang Disiapkan Suzuki, Pakai Mesin 2 Silinder dan Desainnya Mirip GSX-S750, Sadis!

Kata dia, sulit untuk mendapat pekerjaan di bidang lainnya selain menjadi sopir yang telah tekuninya selama puluhan tahun.