Kegundahan Sopir Angkot di Tengah Aturan PSBB, Buat Makan Saja Susah Apalagi Untuk Orang Rumah

Adi Wira Bhre Anggono - Selasa, 14 April 2020 | 16:30 WIB

Effendi (55), sopir angkot jurusan Serpong-Kalideres mengeluhkan sepinya penumpang. (Adi Wira Bhre Anggono - )

Baca Juga: Viral Komunitas Bagikan Sembako Buat Driver Ojol Dibubarkan Polisi di Surabaya, Begini Faktanya

Di tengah hujan yang tak henti mengguyur kawasan perbatasan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), angkotnya hanya terparkir, mangkal.

Kehadiran penumpang, satu atau dua orang saja, sangat ia nantikan.

Tetapi apa daya. Hingga hujan usai mengguyur, angkot dengan nomor trayek B07 itu pun belum narik lagi karena tak ada satupun penumpang yang mengisinya.

"Kami sebagai sopir mengeluh tidak ada penumpang. Uang makan saja susah, untuk rumah tangga apalagi. Pendapatan tidak ada sama sekali," ujarnya.

Baca Juga: Nikita Mirzani Emosi Puluhan Driver Ojek Online Datangi Rumahnya, Polisi Sampai Turun Tangan

Effendi mengaku, pasca-diberlakukan pembatasan aktifitas sosial di luar rumah, tak jarang dirinya hanya mampu membawa sedikit rezeki untuk kebutuhan keluarga.

Pasalnya, para penumpangnya mayoritas pekerja kantoran. Dan mereka kini melakukan aktifitas pekerjaannya tanpa harus ke kantornya.

"Penghasilan sehari bisa dapat Rp 20 ribu, itu selain setoran. Sisa Rp 20 ribu saja. Buat di rumah tangga saja sudah kurang. Istri di rumah sudah pada ribut. jadi, kami minta betul-betul agar tolong diperhatiin nasib sopir angkot seperti kami ini," harapnya.

Ditanya soal dana Bantuan Sosial (bansos) yang dijanjikan pemerintah, Effendi hanya mengerutkan dahi.