"Setelah itu, korban tak tahu arah karena tak hanya mulutnya yang dilakban, namun matanya juga dilakban setelah dimasukkan mobil pelaku. Bahkan, selama di dalam, korban disuruh merunduk sambil duduk di jok tengah," paparnya.
Setelah dibawa berkeliling, korban yang sudah tak tahu arah itu, diturunkan di tepi jalan, yang ada di tengah hutan.
"Setelah diletakkan di sebuah gubuk yang ada di tepi hutan, korban ditolong warga. Namun, warga yang mengetahuinya itu sempat ketakutan karena kondisi korban seperti itu (mulut dan matanya dilakban, termasuk kondisi kedua tangannya terikat ke belakang). Apalagi, banyak darah di tangannya," ungkapnya.
Akhirnya, warga menghubungi perangkat desa dan dilanjutkan ke Polsek Donomulyo. Saat dibawa ke polsek itu, korban mengaku kalau dirinya jadi korban perampas mobil. Selanjutnya, korban diantarkan ke Polsek Sutojayan.
"Kami masih memperlajari kasusnya, termasuk masih melakukan penyelidikan," ujar AKP Rifaldi, Kasat Reskrim Polres Blitar.