(BACA JUGA: Pascal Wehrlein, Mantan Rekan Setim Rio Haryanto , Terdepak Juga dari F1)
Apalagi, ditambahkan Brivio, jika menggunakan radio team seakan ada intervensi dari tim. Namun, tetap saja pitboard yang masih manual punya kelemahan dibanding dengan alat komunikasi F1.
Alasan lain F1 gunakan radio team karena sekali balapan mobil bisa masuk pitstop hingga 3 kali untuk ganti ban dan lainya. Jika gunakan pitboard pastinya akan susah berkomunikasi dengan kru tim.
Sedangkan, MotoGP hampir jarang masuk paddock terkecuali ada hal teknis yang mengharuskan masuk seperti ganti motor atau cuaca berubah hujan atau lainnya. Apalagi pada F1 saat mobil memasuki pitstop perlu arahan dari kru agar mudah dan cepat.
Pendapat lain juga dilontarkan oleh Lucio Cecchinello, Manajer tim LCR Honda MotoGP yang berkata jika palai radio, justru memecah konsentrasi pembalap.
"Alasan kita tidak gunakan radio bukan hanya karena biaya, tetapi fakta bahwa hal itu bisa memberi gangguan yang berbahaya bagi pembalap," jelas Cecchinello.