Otomania.com - Ada beberapa kondisi yang bisa dijadikan patokan, saatnya ganti ban mobil.
Mulai dari umur pakai yang sudah lebih dari 3 tahun atau menempuh setidaknya jarak 40.000 km.
Tapak ban sudah mencapai batas TWI (Tire Wear Indicator), maka segera lakukan penggantian.
Ada benjolan, gundul sebelah, sering ditambal dan karet yang sudah retak-retak, juga bisa dijadikan indikator untuk segera ganti.
Terkait dengan ganti ban, sangat disarankan untuk membeli yang mereknya sama.
Menurut Nur Imansyah Tara, Ex-Aftersales Division Head Auto2000 tahun 2022 (kini berganti posisi menjadi Marketing Division Head Auto2000), hal tersebut berhubungan dengan kenyamanan dan keamanan.
Setiap merek ban memiliki perbedaan performa karena proses desain dan manufaktur yang berbeda.
Termasuk peruntukannya, seperti antara ban basah dan kering, ban SUV dan sedan, atau ban penumpang dan ban niaga.
"Belum lagi terkait material dan konstruksi ban yang tidak sama meskipun ukurannya sama persis karena terkait kebutuhan penggunaan ban," paparnya dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: 4 Kebiasaan Ini Jadi Penyebab Ban Mobil Cepat Botak
Selain itu, pattern atau pola telapak ban yang berbeda sedikit saja bakal mengganggu stabilitas saat mobil melaju.
Perbedaan performa ban akan sangat terasa ketika kecepatan mobil cukup tinggi, seperti di jalan tol.
Apalagi waktu melewati jalan dengan kondisi yang jelek, licin karena hujan, atau muatan mobil penuh.
Mobil bakal sulit dikendalikan karena perbedaan karakter ban kiri dan kanan sehingga membahayakan.
Namun apabila kondisi terkait tidak bisa dihindari, ganti ban yang sama dalam satu poros roda.
"Sepanjang ukuran dan peruntukannya sesuai serta berada di poros roda yang sama, yaitu antara poros roda depan atau belakang, masih diperbolehkan," kata Imansyah(*)
Baca Juga: Segini Tekanan Angin Ban Agar Konsumsi BBM Mobil Bisa Jadi Irit
Editor | : | optimization |
KOMENTAR