Otomania.com – Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) masih menjadi salah satu sarana transportasi yang cukup diminati hingga sekarang.
Sebab layanan dan kenyamanan bagi penumpang semakin ditingkatkan oleh perusahaan otobus (PO).
Namun berkendara menggunakan transportasi publik tidak luput dari modus kejahatan oknum tidak bertanggung jawab.
Sebab, aksi kejahatan copet di dalam bus hingga saat ini masih menjadi modus kejahatan yang masih kerap ditemui saat penumpang naik bus AKAP.
Agar tetap aman selama perjalanan, penumpang bus AKAP juga perlu waspada terhadap situasi sekitar.
Arief, agen dari PO Murni Jaya di Depok mengatakan jika biasanya pencopet di dalam bus berpenampilan seperti penumpang pada umumnya sehingga sulit dibedakan.
Maka dari itu, jika awak kabin yakni sopir atau kernet sudah menyadari adanya copet, biasanya langsung memberikan kode agar penumpang bus sadar dan waspada.
"Biasanya, pertama itu memberikan kode seperti menyalakan lampu kabin atau lampu di dalam bus walaupun sedang dalam perjalanan," kata Arief.
Baca Juga: Ini Arti Nama JETBUS Yang Tertulis di Bus Karoseri Adi Putro
Lampu akan menjadi sinyal salah satu penumpang kabin adalah seorang copet, dan sebaiknya penumpang segera mengamankan barang berharga dan jangan sampai lengah.
Kemudian kode kedua, terutama bagi penumpang yang tidur, biasanya sopir bus akan mengemudikan dengan cara kurang menyenangkan agar penumpang terbangun.
"Misalnya membawa mobil agak kencang zig zag supaya penumpang yang tertidur terbangun. Lalu menyalakan musik dengan kencang supaya penumpang tidak nyaman untuk tidur," kata pria yang juga sesekali menjadi kernet di PO Murni Jaya tersebut.
Menurut Dia, saat ini modus pelaku copet lebih mengincar penumpang yang membawa laptop dan menukarnya dengan buku tebal.
Aksi ini biasanya dilakukan oleh pelaku copet saat penumpang pemilik tengah lengah atau tertidur.
Terkait kenapa kernet atau sopir bus yang telah menyadari ada copet namun hanya memberitahu lewat kode, Arief mengatakan jika biasanya aksi kejahatan tersebut dilakukan berkomplot.
"Hal itu dikarenakan biasanya mereka berkomplotan dan kalau kita langsung tangkap yang ditakutkan bus kita ditandai oleh komplotan mereka seperti dilempar batu di jalan," kata Arief.
Oleh karena itu, pihak sebisa mungkin penumpang harus segera waspada terhadap kode-kode yang diberikan oleh sopir atau kernet.
Baca Juga: Catat, Ini Posisi Paling Nyaman Duduk di Dalam Bus. Bebas Mabok
Posted : Kamis, 3 April 2025 | 10:07 WIB| Last updated : Kamis, 3 April 2025 | 10:07 WIB
Editor | : | Grid Content Team |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR