Ditambahkannya, meski sempat berteriak meminta tolong, namun tak ada seorangpun yang menggubris, lantaran di lokasi kejadian saat itu sepi.
Sesampainya di rumah, ia pun menceritakan apa yang dialaminya kepada sang suami, dan atas saran suaminya, mereka melaporkan kejadian itu pemerintah desa setempat.
Hingga pada akhirnya, dirinya melaporkan kejadian memilukan itu ke Polsek Kalikotes, agar dapat diproses secara hukum.
Lebih lanjut Binem mengungkapkan, akibat peristiwa itu ia kehilangan tas warna hitam berisi uang tunai sebesar Rp 600 ribu, Kartu KK, Kartu KTP dan Kartu Vaksin Covid 19. Adapun ciri-ciri pelaku jambret menurut dia, mudah dikenali.
"Pelakunya satu orang, tubuhnya gemuk, pendek, kulitnya hitam, pakai motor warna hitam udah jelek dan pakai helm tapi pakai masker juga," tambahnya.
Diceritakan bahwa dirinya sempat mengalami trauma atas kejadian tersebut, lantaran uang itu rencananya akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Ia juga sempat menceritakan bahwa saat ini kondisi keuangan dirumahnya sedang memburuk lantaran dirinya hanya bekerja sebagai buruh tani.
Sedangkan saat ini, belum kembali mendapatkan perkejaan lantaran belum memasuki musim panen ataupun musim tanam di sawah.
Meski sempat menjadi korban jambret, nampaknya keberuntunan masih berpihak pada dirinya. Lantaran ia mendapatkan uang dengan nominal yang sama seperti hilang dijambret pelaku kejahatan.
"Alhamdulillah kemarin malam sehabis magrib, uang saya yang dicuri ditukar sama Pak Kapolres lewat Pak Kapolsek, tidak hanya uang, tapi saya juga mendapatkan beras sebanyak 3 kantong plastik," terangnya sambil tersenyum bahagia.
Kepala Desa Jogosetran, Priyadi membenarkan jika penjambretan itu menimpa 2 warganya yakni Binem dan Partini. Dirinya menegaskan jika kedua peristiwa itu dilakukan oleh pelakunya berbeda.
Hal itu berdasarkan dari perbedaan ciri-ciri kendaraan, fisik ditambah dengan waktu kejadian yang dialami kedua warganya itu.
"Kejadian yang pertama itu dari kecamatan jarak 50 meter atau jalan di daerah timur Desa Tambongwetan, sedangkan kejadian kedua itu lokasinya sekitar Polsek Kalikotes tepatnya di utara Desa Krajan," tambahnya.
Ditegaskan Kades Jogosetran, jika kedua peristiwa itu terjadi di daerah persawahan yang jauh dari keramaian dan pemukiman warga.
"Untuk kejadian Binem, kehilangan uang Rp 600 ribu dari Rp 500 ribu bantuan BLT dan uang pribadi dan surat-surat," aku dia.
"Sedangkan kejadian untuk Partini kehilangan uang Rp 900 ribu, uang pribadinya Rp 400 ribu dan bantuan BLT Rp 500 ribu dan surat-surat juga," tambahnya.
Lebih lanjut ia mengatakan jika Kapolres hanya mengetahui satu kejadian yang dialami Binem, sedangkan kejadian yang dialami Partini baru dilaporkan ke pihak Kepolisan setempat.
"Kita ditelepon Pak Kapolsek bahwa beliau diberi mandat dari Kapolres untuk memberikan bantuan kepada Binem senilai Rp 600 ribu dan beras. Saat itu Pak Kapolres hanya memberikan 1 bantuan saja karena tidak tahu kalau ada 2 kejadian," ungkapnya.
"Sedangkan satu korban lagi, mendapatkan bantuan dari kami pemerintah desa," tambahnya.
Dirinya berharap dengan datangnya bantuan dari banyak donatur ini, dapat mengobati kekecewaan dari para korban lantaran kejadian kemarin. Sementara itu, Kasi Humas Polres Klaten Iptu Abdillah membenarkan kejadian tersebut, namun hingga sore hari baru ada satu laporan saja yang masuk.
"Untuk saat ini belum ada data terkait penjambretan yang dialami Ibu Partini. Namun korban sedang proses pemeriksaan di Kalikotes," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Nasib Dua Emak-emak di Klaten : Senang Ambil BLT BBM Sebesar Rp 1,5 Juta, Uang Raib Usai Dijambret,
Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
Sumber | : | Tribunsolo.com |
KOMENTAR