"Wave (gelombang) kedua baru akan kita mulai nanti denan melihat perkembangannya di Pulau Jawa. Rencananya mungkin di pertengahan Agustus atau awal September," kata dia.
Tidak hanya Pulau Jawa, pada tanggal 1 September itu, implementasi sistem pembelian dengan MyPertamina tersebut juga dilakukan di Palu, Pontianak, dan Mataram (gelombang kedua).
Adapun besaran skala nasional dengan menggunakan MyPertamina, Ega tidak membahasnya lebih lanjut.
Ia hanya mengatakan pihaknya saat ini berkonsentrasi pada registrasi dan persiapan gelombang pertama.
Tujuan dari kebijakan tersebut agar penyaluran BBM bersubsidi di Indonesia tepat sasaran.
Mengutip secara terpisah, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan, pendaftaran MyPertamina untuk pembelian BBM subsidi mulai 1 Juli 2022 baru berlaku bagi kendaraan roda 4 ke atas.
Artinya, kendaraan sepeda motor masih bisa membeli pertalite seperti biasa, yakni tanpa aplikasi MyPertamina.
"Uji coba yang berlaku pada 1 Juli ini baru pendaftaran, sementara proses pembelian masih seperti biasa," terang Irto, dilansir dari Kompas.com, Selasa (28/6/2022).
Sementara itu, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) saat ini masih melakukan kajian terhadap rencana pembatasan pembelian Pertalite.
Baca Juga: Tembus Rp 20 Ribu Per Liter, Ini Harga BBM Awal Juli 2022, Pertamina, Shell, Vivo dan BP-AKR
Salah satu hal yang mendapat perhatian khusus dalam kajian tersebut adalah jenis kendaraan roda empat dan roda dua yang bakal dibatasi pembeliannya.
Dilansir dari Kontan, Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman mengungkapkan, kajian dilakukan pada kendaraan roda 4 di atas 2.000 cc.
"Sementara hasil kajiannya begitu (untuk kendaraan di atas 2.000 cc)," tutur Saleg. Sedangkan untuk kendaraan roda dua, kajian dilakukan untuk sepeda motor di atas 250 cc.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Beli Pertalite Pakai MyPertamina di Jakarta Dimulai September
Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR