Tetapi Rochim selamat karena sebelum motornya dihantam truk, ia menghindari dengan terjun ke sungai yang ada di tepi jalan.
Berdasarkan hasil TKP yang dilakukan polisi, kejadian kecelakaan maut tersebut disebabkan kelalaian sopir truk karena menyetir secara ugal-ugalan.
Hal tersebut diperkuat dari hasil olah TKP yang tidak bekas pengereman, selain itu, dimungkinkan truk melaju dalam kecepatan tinggi.
"Jelas sopir tidak ada upaya pengereman sama sekali," kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Lamongan, Iptu Anang Purwo ketika dikonfirmasi SURYA, Jumat (27/5/2022) malam.
Selain itu, Kastolan mengaku kaget ketika ada pengendara motor yang tidak diketahui identitasnya menyeberang jalan.
Itu malah membuktikan bahwa sopir melaju dengan kecepatan tinggi, tidak konsentrasi setelah meninggalkan perempatan Pasar Sidoarjo.
"Mungkin karena kecepatan tinggi dan tidak konsentrasi itulah yang membuat pengemudi kaget, sampai tidak bisa menghindari dan tidak mengerem," urai Anang.
Ada dugaan bahwa sejak berangkat dari perempatan Pasar Sidoarjo d Jalan Pahlawan-Sunan Drajat- Soemargo - Kalikapas, sopir truk tidak berusaha mengurangi kecepatan.
"Juga terbukti pengemudi tidak menjaga jarak," kata Anang.
Fakta lain, korban yang ditabrak semua ada di pinggir jalan, yaitu motor yang dikendarai korban Niayah dan membonceng cucunya, dan seorang penghulu KUA, Abdul Rochim yang sedang berhenti di pinggir jalan.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Sopir Dump Truk Ngebut saat Tabrak Nenek di Lamongan, Olah TKP tidak Temukan Bekas Pengereman
Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
Sumber | : | Surya.co.id |
KOMENTAR