Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Sudah Ada Sejak Tahun 1800-an, Ternyata Baterai Mobil Listrik Awalnya Enggak Bisa Diisi Ulang, Begini Sejarahnya

Dida Argadea,Parwata - Selasa, 17 Mei 2022 | 08:00 WIB
Ilustrasi baterai lead-acid dengan teknologi zaman dulu
www.greencarreports.com
Ilustrasi baterai lead-acid dengan teknologi zaman dulu

Spesifikasi baterai NiMH dianggap lebih unggul ketimbang lead-acid battery. Karena bobotnya diklaim lebih ringan sehingga bisa mengurangi energi untuk mendorong mobil.

Baterai NiMH juga memiliki kepadatan energi yang lebih besar dari lead-acid battery.

Punya kelebihan dan kekurangan

Di balik kelebihannya, baterai NiMH juga punya kekurangan. Misalnya efisiensi pengisiannya ternyata lebih rendah dari jenis baterai lainnya.

Masalah lainnya, pengisian daya baterai ini sangat tergantung dari kondisi suhu di sekitarnya. Hal ini pula yang membuat baterai NiMH kurang ideal dipakai di lingkungan iklim tropis.

Hadir sebagai jawaban adalah baterai lithium-ion (Li-ion), yang kini dianggap sebagai standar baterai bagi kendaraan listrik.

Jenis baterai NiMH lebih praktis dan bisa diisi ulang
www.toptenscooters.com
Jenis baterai NiMH lebih praktis dan bisa diisi ulang

Baterai Li-ion punya banyak jenis, dan punya karakteristik berbeda. Tapi produsen kendaraan biasanya memilih baterai dengan usia dan daya tahan paling lama.

Dibandingkan dengan beberapa jenis baterai di era modern, Li-ion punya beberapa keunggulan. Ia punya kepadatan energi yang baik, sehingga ideal untuk mobil listrik.

Baterai Li-ion juga sangat baik dalam mempertahankan energi, dengan performa pengisian ulang yang lebih baik dari baterai jenis NiMH.

Baca Juga: Jangan Keliru, Sama-sama Pakai Baterai, Ini Perbedaan Mobil Listrik dan Mobil Hybrid

Namun, baterai Li-ion juga punya beberapa kelemahan, salah satunya soal harga yang paling mahal dibanding jenis baterai lainnya.

Baterai Li-ion jadi andalan mobil listrik modern
www.greencarrepots.com
Baterai Li-ion jadi andalan mobil listrik modern

Ada juga isu soal panas berlebih ketika pengisian ulang yang dapat memicu kebakaran atau ledakan.

Pernah ada lho kasus pada Tesla Model S yang terbakar karena meningkatnya suhu baterai saat pengisian ulang.

Meski begitu, kini segala upaya telah dilakukan untuk meningkatkan keselamatan bagi mobil listrik yang menggunakan baterai Li-ion.

Terlebih baterai ini tetap menjadi pilihan beberapa produsen mobil listrik, karena kelebihannya yang dirasa lebih banyak ketimbang kekurangannya.

Tampaknya baterai jenis inilah yang masih akan mendominasi karena mampu menyimpan dan mengisi ulang daya lebih baik.

Sementara lead-acid battery dan baterai NiMH tak lagi jadi pilihan, meski baterai jenis ini masih kerap dipakai dalam industri otomotif.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa