Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Punya Kelebihan, tapi Jalur Pansela Jarang Dilalui Pemudik, Pakar Transportasi Ungkap Penyebabnya

Naufal Nur Aziz Effendi - Rabu, 11 Mei 2022 | 12:00 WIB
alur Pansela yang sepi pemudik saat arus mudik Lebaran 2022 kemarin.
GridOto.com/Ruditya
alur Pansela yang sepi pemudik saat arus mudik Lebaran 2022 kemarin.

Otomania.com - Punya kelebihan, tapi jalur Pansela jarang dilalui pemudik, pakar transportasi ungkap penyebabnya.

Pada arus mudik Lebaran 2022 belum lama ini, jalur pantai selatan (pansela) Jawa ternyata belum banyak dllalui para pengguna jalan.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengatakan, padahal jalur tersebut memiliki kelebihan berupa pemandangan indah.

Hal tersebut tidak dimiliki jalur pantai utara (pantura) yang jalurnya didominasi dataran gersang.

"Saya sempat meninjau dari udara, jalur pantai selatan masih sepi. Kami minta semua ikut mengampanyekan jalur lintas selatan yang sangat indah," ucap Muhadjir dalam lawatannya ke Garut, Jawa Barat, pada Jumat (29/4/2022) lalu.

Sebelum arus mudik lebaran tahun ini dimulai, pemerintah juga kerap mempromosikan Pansela sebagai jalur alternatif mudik.

Namun, pada kenyataannya keberadaan jalur itu belum dapat memecah penumpukan pemudik dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Sebab untuk saat ini para pemudik masih lebih mengandalkan jalur pantai utara (Pantura) untuk perjalanan mereka kembali ke kampung halaman.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno memaparkan sejumlah alasan mengapa jalur Pansela belum diminati oleh pemudik. Salah satunya, kata dia, adalah permasalahan akses penghubung.

Baca Juga: Cobain Biar Enggak Bosan Lewat Pantura, Mudik Lebaran Jalur Pansela Suguhkan Pemandangan Terhubung Dari Banten-Banyuwangi

"Jalur penghubung antara utara dengan selatannya belum bagus," kata Djoko, dikutip dari Kompas.com, Kamis (5/5/2022).

"Misalnya, lewat Garut. Garut hari biasa saja macet. Kemudian Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi), dari lima ruas, baru dua ruas yang sudah jadi," ujar Djoko.

Selain itu, Djoko menilai persoalan lain dalam membangun jalur penghubung antara jalur Pantura dan Pansela untuk memecah arus mudik adalah kondisi geografis.

Djoko mengatakan, persoalan lain dalam pembangunan jalur pansela adalah bentang alam atau kontur yang berbukit-bukit serta berkelok-kelok.

Kondisi itu membuat pembangunan jalur pansela membutuhkan upaya lebih jika akan untuk dijadikan jalan empat lajur.

Selain itu, lanjut Djoko, persoalan lainnya adalah kendala pembebasan lahan yang menyita waktu.

Hal itu terbukti dengan pembangunan ruas tol Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasikmalaya) yang sempat ditunda lantaran terkendala soal pembebasan lahan.

Di samping Cigatas, ada proyek tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap yang juga dinilai krusial dalam mendistribusikan pemudik dari utara ke selatan. Namun, sampai saat ini pembangunan jalur itu belum rampung.

Djoko memperkirakan, setidaknya butuh dua hingga tiga tahun lagi hingga seluruh jalan penghubung antara kawasan pantai utara dan selatan Jawa bisa beroperasi optimal.

"Kalau menggunakan arteri, ya pasti macet. Kalau itu (tol) sudah rampung, masalah selesai," ucap Djoko.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kendala di Balik Jalur Pansela yang Indah tapi Sepi Pemudik Lebaran

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa