Seperti, ISSOM yang menggelar kejurnas balap mobil touring seperti ITCR 1200 dan 1500, ITCR MAX, serta STCR sudah mengumumkan akan balapan di sirkuit baru di Ancol tersebut.
Meskipun belum mengeluarkan tanggal resminya, namun nyaris dipastikan sirkuit Ancol akan menjadi sirkuit jalanan kedua ISSOM setelah BSD pada musim balap 2022 ini.
Tapi untuk kejurnas balap motor, rasanya mustahil bisa digelar di sirkuit Ancol, mengingat tidak adanya area run-off yang cukup di setiap sisi lintasan.
Sehingga jika pembalap kehilangan kendali, mereka akan langsung menghantam pembatas tecpro atau bahkan pagar yang pastinya membahayakan.
Untuk balap internasional sendiri, sirkuit Formula E Jakarta di Ancol bisa saja turut menggelar ajang balap Touring Car Asia atau TCR Asia.
Pasalnya, mobil-mobil TCR Asia memiliki karakter tenaga dan bobot yang tidak jauh berbeda dengan mobil Formula E, sehingga masih cocok melibas sirkuit dengan panjang 2,4 kilometer tersebut.
Homologasi FIA Grade 2, juga membuat sirkuit Formula E Jakarta di Ancol juga memungkinkan menggelar World Touring Car Racing atau WTCR.
Namun sirkuit Formula E Jakarta di Ancol harus sedikit dimodifikasi terlebih dahulu. Yakni dengan area run-off yang lebih lebar dan aspal yang spesifikasinya lebih tinggi.
Baca Juga: Unik, Lapisan Bawah Aspal Sirkuit Formula E Ancol Pakai Material Bambu, Ini Kelebihannya
Selain itu, trek lurus start/finish sepanjang 800 meter milik sirkuit Formula E Jakarta di Ancol juga cukup untuk menggelar kejurnas drag, khususnya untuk motor.
Karena panjang trek lurus start/finish yang mencapai 800 meter melebihi syarat panjang lintasan yang ditetapkan dalam peraturan IMI untuk kejurnas Drag Bike.
Dalam aturan tersebut, disebutkan kalau lintasan kejurnas Drag Bike minimal harus memiliki panjang 402 meter yang terdiri dari 201 meter untuk lintasan pacu dan 201 meter untuk pengereman.
Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR