Padahal jembatan dengan lebar 7 meter dan panjang 43,50 meter itu menjadi penghubung Kecamatan Rawamerta dengan Kecamatan Karawang Barat.
Moblitas masyarakat sangat tinggi melintasi jembatan tersebut.
"Saya sudah melihat langsung kerusakan jembatan itu dan sangat berbahaya sekali untuk masyarakat pengguna jalan. Itu kontruksinya sudah tidak benar jika segera ditangani bakal meluas kerusakkannya" katanya.
Asep juga meminta APH (aparat penegak hukum) turun tangan menangani kasus kerusakan jembatan ini.
Dia yakin jika APH turun pasti menemukan pelanggaran.
"Pertanyaannya mau tidak APH turun ke lapangan. Kalau untuk Dinas PUPR saya tidak yakin mereka turun?" katanya.
Berdasarkan pantauan tim TribunBekasi.com, jembatan itu amblas bagian sisi dekat saluran irigasi sepanjang 200 meter.
Material jembatan itu yang menempel pada sisi saluran irigasi itu longsor sehingga membuat kontruksi jembatan itu amblas.
Di titik jembatan amblas itu ditutupi terpal biru. Lalu dipasang papan pemberitahuan 'hati-hati ada pekerjaan jembatan'.
Sehingga jembatan itu hanya dapat dilalui sepeda motor, untuk mobil tidak bisa melintasi jembatan tersebut.
Lalu di bagian bawah jembatan terdapat tulisan 'Mohon Maaf Jalan Ditutup Total Sampai Selesai Pengerjaan'.
Obet (30) warga setempat mengaku heran jembatan yang baru saja diresmikan dan dibuka mengalami kerusakan.
"Iya baru juga dibuka jembatannya sudah rusak, amblas gini," ujarnya.
Dia berharap agar jembatan rusak itu segera diperbaiki. Jika tidak tentu akan membahayakan pengendara.
"Iya harus cepat-cepat diperbaiki, karena semakin parah dan bahaya ini nantinya," katanya.
Sebelumnya, Jembatan KW 6 resmi beroperasi ditandai dengan diresmikannya jembatan yang populer disebut ‘Jembatan Kepuh’ ini, Rabu (29/12/2021) pagi.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Baru Diresmikan Bupati Karawang, Jembatan KW 6 Bernilai Rp 10 Miliar Amblas
Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
Sumber | : | TribunJabar.id |
KOMENTAR