Pasalnya, pembalap motor harus melakukan pengereman yang cukup dalam terlebih dahulu sebelum memasuki tikungan.
Kemudian, pembalap memiringkan badan untuk melawan gaya sentrifugal saat menikung, hingga akhinya kembali berakselerasi kembali.
Misalnya, dari kecepatan 300 km/jam di trek lurus, mobil F1 bisa saja melibas tikungan dengan kecepatan 240 km/jam sambil menerima G-Force yang sangat besar.
Sedangkan di motor MotoGP, saat berada di kecepatan 300 km/jam, mereka harus mengerem hingga berada di kecepatan 100 km/jam atau bahkan bisa lebih pelan lagi.
Baca Juga: Valentino Rossi Pernah Hampir Nyeberang Jadi Pembalap F1 Ferrari, Tapi Menolak Karena Ini
Sementara itu, sisi aerodinamika F1 punya koefisien drag yang lebih besar, sehingga membatasi kecepatannya saat melaju di trek lurus yang panjang.
Makanya mobil F1 top speed-nya masih kalah dibandingkan motor MotoGP.
Meski begitu, sisi aerodinamika inilah yang menguntungkan mobil F1 ketika melibas tikungan dengan sangat cepat.
Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
Sumber | : | Corsedimoto.com,Otorace.gridoto.com |
KOMENTAR