Keesokan harinya, kata Didik, pelaku kembali menghubungi korban melalui WhatsApp dan mengatakan akan datang kembali pada hari Jumat. Disitu juga telah terjadi tawar menawar harga.
"Dari pengakuan korban, mobil itu ditawarkan Rp 395 juta. Di hari Jumat sekitar pukul 10.00 WIB pagi, si pelaku kembali datang dan melakukan tawar menawar harga," jelasnya.
Menurutnya, pelaku sempat menawar mobil tersebut seharga Rp 365 juta. Namun pada akhirnya deal dan disepakati seharga Rp 386,5 juta.
Usai terjadi kesepakatan itu, kemudian pelaku mengajak korban ke Kantor Bank BCA untuk melakukan pembayaran.
"Saat di bank, pelaku juga sudah mengambil nomor antrian. Namun saat itu si pelaku meminjam kunci mobil korban dengan alasan buku tabungan miliknya tertinggal di mobil," kata dia.
Setelahnya, korban yang sudah menunggu lama kemudian baru menyadari bahwa dirinya sudah menjadi korban penipuan karena mobil yang hendak dijualnya sudah tidak ada bersama si calon pembeli itu.
"Pelaku memanfaatkan kelengahan si korban. Mungkin korban sudah percaya karena komunikasi sudah terjadi sejak hari Rabu," ujarnya.
Sementara itu, saat ini pihaknya telah melakukan pendalaman atas kasus ini. Beberapa saksi juga sudah diperiksa untuk pengusutan kasus pencurian dengan pemberatan itu.
Disisi lain, Didik menyampaikan bahwa si pelaku tersebut sebanyak dua kali berkunjung ke tempat korban menggunakan mobil yang berbeda yang diduga sebagai taksi online.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Nahas, Niat Jual Mobil Pajero Sport, Warga Solo Jadi Korban Penipuan Pembeli: Mobil Digondol
Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
Sumber | : | TribunSolo.com |
KOMENTAR