Otomania.com - Awas nyangkut, begini akibatnya kalau sering telat ganti oli transmisi matik.
Transmisi matic pada mobil bisa bermasalah, jika sembarangan dalam melakukan perawatannya.
Masalah tersebut, seperti proses perpindahan transmisi matik nyangkut atau tertahan.
Disampaikan oleh Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel Worner Matic Bintaro, Tangerang Selatan, banyak pemilik mobil yang menyepelkan perawatan transmisi matik.
"Banyak pemilik mobil bekas atau seken sepele di soal penggantian oli transmisi matik, telat atau jarang ganti," buka Hermas Efendi Prabowo.
Kelamaan, senyawa yang terkandung di dalam oli lama akan berubah selama pemakaian hingga menyebabkan daya lubrikasinya berkurang.
Baca Juga: Wajib Tahu, Mobil Matik CVT Harus Ganti Part Ini Selain Oli Transmisi
Ketika daya lubrikasi oli mulai berkurang, antarkomponen yang bergesek akan menimbulkan partikel atau serpihan kotoran sehingga menimbulkan endapan.
Dan endapan inilah yang menjadi penyebab terjadinya "nyangkut" di komponen dalam gearbox.
"Pada dasarnya nyawa transmisi otomatis kan oli transmisi karena kerja dan perpindahannya membutuhkan tekanan oli," tegas Hermas.
Untuk itu perlu melakukan penggantian secara rutin oli transmisi matik setiap 25 ribu sampai 30 ribu kilometer.
"Kalau kondisi ideal mobil sering jalan lancar bisa ganti setiap 50 ribu sampai 60 ribu kilometer," jelas Hermas.
Baca Juga: Benarkah Oli Transmisi Mobil Matic Jenis CVT Enggak Dikuras?
Posted : Selasa, 16 November 2021 | 07:00 WIB| Last updated : Selasa, 27 Mei 2025 | 15:22 WIB
Editor | : | Grid Content Team |
Sumber | : | Otomania |
KOMENTAR