Otomania.com - Video viral, Yamaha R15 dibikin jangkung, warganet bingung cara naiknya pemilik: Hanya untuk konten.
Sebuah unggahan video viral di media sosil belum lama ini, memperlihatkan modifikasi Yamaha R15 dengan kaki-kaki dibikin jenjang alias jangkung.
Melansir dari Kompas.com, video modifikasi Yamaha R15 dengan kaki jenjang atau jangkung itu diunggah oleh akun Instagram @rendiprasatyaofficial.
Motor sport Yamaha R15 yang dimodifikasi tersebut merupakan milik Rendy Januari Aditia Prasatya, pembuat konten yang berasal dari Banyuwangi.
Baca Juga: Viral Driver Ojol Hadang Mobil Yang Masuk Jalur BST, Banjir Pujian
Yamaha R15 miliknya yang warna kuning disekujur bodinya dan di bagian kaki-kakinya dibuat sangat jangkung.
Yakni dengan mengganti suspensinya bagian depan dan juga belakangnya dengan yang lebih tinggi.
Tak sedikit pengikutnya di Instagram yang heran bagaimana cara Rendi menaiki dan turun dari motor modifikasi itu.
Dan Rendi pun menunjukkan caranya dalam salah satu unggahannya naik dan turun dari motor saat dikendarai di jalan raya.
Baca Juga: Viral Kamar Kos Driver Ojol Dibongkar Paksa, Bau Menyengat Dikira Mayat Ternyata Ini Isinya
Sementara itu, Agus Sani selaku Head of Safety Riding Promotion Wahana, mengatakan.
Memodifikasi motor sah-sah saja, namun dalam memodifikasi atau mengubah bagian pada motor sebaiknya mempertimbangkan sisi keamanannya.
"Jangan sampai unit motor yang dimodifikasi justru membuat bahaya bagi pengendaranya," kata Agus, kepada Kompas.com, belum lama ini.
Agus menambahkan, motor keluaran ATPM telah melalui uji kelayakan dan juga telah diperhitungkan bahan materialnya.
View this post on Instagram
Demikian juga dengan beban maksimal, serta keseimbangan motor dan lain-lainnya.
"Sehingga, jika ingin mengubah motor, sebaiknya juga harus memikirkan hal tersebut. Jangan hanya ingin terlihat keren, tapi malah membahayakan saat motor dikendarai di jalan raya," ujar Agus.
Namun, dalam salah satu unggahannya di Instagram, Rendi juga telah menyebutkan.
Bahwa Yamaha R15 miliknya tersebut hanya untuk keperluan pembuatan konten TikTok, jangan ditiru tingginya.
Editor | : | Dimas Pradopo |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR