Satu motor menghampirinya. Dibukanya cover plastik dekat jok depan, dicarinya selang busi, dan dicopotnya selang itu dan kemudian busi dicabut menggunakan kunci busi.
"Coba disela," pinta Zainal.
Si pengemudi melakukannya dan Zainal bilang aman. Katanya, kelistrikan masih sempurna. Dia tinggal mengelap bagian busi yang basah.
Sebelum busi dipasang, Zainal mengengkol selaan sepeda motor berkali-kali. Setelah itu, dia pasang busi itu dan kembali menyalakannya. Sepeda motor itu hidup.
Dipasangnya cover penutup itu, lalu Zainal berdiri. Uang Rp 20 ribu dia terima.
"Baru 5 motor hari ini. Saya sih enggak pasang tarif, kan enggak semua orang bawa uang, bawa dompet. Tapi alhamdulillah semuanya bayar," katanya.
Bengkelnya tak jauh dari Pasar Cipulir. Dia sengaja datang ke Cipulir, karena sudah tahu pasti akan ada pemandangan orang susah payah mengengkol sepeda motor dalam keadaan basah kuyup.
"Kalau sudah surut ya balik kanan kita," katanya sambil terkekeh.
Hingga saat ini, sudah terkumpul Rp150 ribu lebih yang Zainal dapatkan.
Diketahui, banjir yang merendam Pasar Cipulir dan menyendat akses Jalan Ciledug Raya terjadi pada pagi hari.
Banjir di Jalan Ciledug Raya setinggi kira-kira 30-50 cm. Sementara di area dasar Pasar Cipulir, banjir merendam pertokoan setinggi 100-130 cm.
Petugas kebersihan PPSU hingga Satpol PP sudah berada di lokasi untuk membantu warga dan pedagang.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Zainal, Montir di Cipulir Ketiban Rezeki Saat Banjir Terjang Jakarta,
Editor | : | Dimas Pradopo |
Sumber | : | Tribunnews.com |
KOMENTAR